Senin 02 Sep 2019 13:24 WIB

Laode: Capim Ada Catatan Jangan Diloloskan, Kasihan Presiden

Pimpinan KPK terpilih diharapkan bisa melanjutkan kerja terdahulu.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua KPK Laode M Syarif berharap kandidat calon pimpinan KPK yang diloloskan panitia seleksi (pansel) adalah orang-orang yang tidak mempunyai catatan buruk. Ia berharap, sepuluh nama yang tembus ke tangan Presiden adalah nama terbaik dari 20 kandidat.

"Jadi ya kita berharap bahwa yang ada catatan-catatannya tidak diserahkan kepada presiden. Kasihan presidennya nanti, jadi kan kita berharap bahwa 10 orang yang diberikan oleh pansel kepada presiden itu adalah yang terbaik," kata Laode di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/9).

Baca Juga

Harapan itu, kata Laode bukan hanya keinginan dirinya. Kemauan itu adalah harapan dari seluruh karyawan KPK dan masyarakat indonesia.

Ia berharap, nantinya lima komisioner terpilih bisa melanjutkan apa yang telah dicapai dan memperbaiki yang belum dikerjakan oleh Komisioner sekarang. "Misalnya koordinator wilayah itu kita bentuk sembilan, tetapi stafnya belum lengkap. oleh karena itu kita berharap pimpinan yang akan datang itu melanjutkan koordinator wilayah itu menjadi ujung tombak untuk pencegahan korupsi di daerah," kata dia.

Laode juga mengharapkan para pimpinan terpilih dapat menekankan kembali penindakan tindak pidana korporasi. Penindakan itu utamanya sebagai upaya untuk pengembalian aset yang telah dimulai KPK. Laode juga berharap para pimpinan juga fokus dalam upaya pencegahan.

Proses seleksi ini juga diwarnai protes koalisi masyarakat yang menilai seleksi ini sarat dengan konflik kepentingan institusional. Hal ini dipicu adanya calon - calon, misalnya dari Polri yang memiliki catatan, namun tetap diloloskan. Pansel tak mengindahkan protes tersebut.

Saat ditanya soal hal tersebut, Laode yang turut mengikuti seleksi calon pimpinan (capim) namun tak diloloskan oleh panitia seleksi (pansel) KPK ini enggan berkomentar. "Saya tak ingin komentari hal itu karena nanti dianggap bahwa karena saya tidak lanjut pada 20 besar terus saya komentari itu," ujar Laode.

Namun, Laode mengakui, proses seleksi pimpinan KPK tahun ini lebih cepat dibanding saat dirinya mengikuti seleksi capim pada 2014. "Kami dulu hampir enam bulan, empat bulan lebih. Ini cepat banget," kata dia.

Diketahui Pansel KPK akan menyerahkan sepuluh nama hasil seleksi calon pimpinan KPK pada Presiden RI Joko Widodo pada Senin (2/9). Setelah itu, Jokowi akan menyerahkan nama tersebut pada Komisi III DPR RI. Lalu, Komisi III DPR RI akan menyeleksi lima nama yang terpilih sebagai pimpinan KPK.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement