Senin 02 Sep 2019 12:41 WIB

Lenis Kogoya Minta Warga Papua tak Terprovokasi Hoaks

Warga Papua diminta melapor ke kepolisian ketika menemukan kabar hoaks.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Staf Khusus Presiden, Lenis Kagoya
Foto: Muhammad Rizki Triyana
Staf Khusus Presiden, Lenis Kagoya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya meminta warga di Papua dan Papua Barat untuk tidak terprovokasi oleh kabar bohong atau hoaks. Masyarakat harus melakukan klarifikasi ketika menerima sebuah kabar.

"Itu masyarakat harus hati-hati, karena pembohongan itu yang buat kita jadi ribut. Jadi lebih baik hati-hati dan menghindari hal itu," kata Lenis yang juga Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (2/9).

Baca Juga

Menurut Lenis, masyarakat harus mengklarifikasi kabar yang tersebar baik melalui pembicaraan langsung maupun media sosial kepada pihak yang paham masalah. Dia menyarankan masyarakat dapat melapor kepada aparat keamanan jika ada isu provokasi ataupun hoaks.

"Jangan dapat kabar apa-apa lalu disebar langsung. Tapi cari tahu kenyataannya dulu gitu," kata Lenis.

Lenis juga mengonfirmasi sebanyak 300 warga Papua mantan pengunjuk rasa yang sebelumnya berada di Kompleks Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, telah dipulangkan dengan selamat ke kediaman masing-masing. Mereka bersembunyi karena khawatir mendapat balasan dari masyarakat korban kerusuhan.

"Sudah, itu benar, mereka dipulangkan dan sudah selamat sampai di tempat tujuan. Mereka sudah dijemput semua," ujar Lenis terkait pemulangan ratusan warga itu ke daerah Abepura dan Waena.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement