Selasa 27 Aug 2019 20:50 WIB

Kapolri: Kondisi di Papua Sudah Relatif Aman

Kapolri dan Panglima TNI mengunjungi Papua dan Papua Barat.

Massa yang tergabung dalam Mahasiswa Papua melakukan aksi solidaritas di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (27/8).
Foto: Abdan Syakura
Massa yang tergabung dalam Mahasiswa Papua melakukan aksi solidaritas di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolri Jenderal Polisi M Tito Karnavian didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebutkan situasi di Papua sudah jauh lebih baik dari beberapa hari sebelumnya. Demikian hal ini disampaikan oleh mantan Kapolda Papua itu usai menggelar rapat tertutup di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Selasa malam.

"Di Papua sudah lebih baik dan juga sudah relatif aman," kata Tito, Selasa (27/8).

Baca Juga

Tito menjelaskan, kedatangannya bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ke Papua Barat dan Papua untuk melihat lebih dekat dengan persoalan yang terjadi. Ia dan Hadi juga menggelar pertemuan serta dialog dengan pemangku kepentingan.

"Saya dengan Pak Panglima datang ke Papua dan Papua Barat, Manokwari dan Sorong, serta Biak dan Jayapura. Kita tentunya merespon adanya insiden yang ada di Malang, Surabaya yang berlanjut di Manokwari, Sorong dan lainnya," katanya.

"Tadi kami di Biak dan saat ini di Jayapura. Pada prinsipnya situasi sudah jauh mendingin meskipun ada beberapa aksi di beberapa tempat dan kita bersyukur atas situasi di Sorong dan Manokwari sudah aman," katanya lagi.

Mengenai tindakan ataupun langkah yang diambil oleh aparat keamanan terkait efek dari Surabaya dan Malang, Tito mengatakan lewat dialog dan langkah penegakan hukum. "Kita terus berusaha dan kita ambil langkah-langkah baik dengan dialog dan penegakkan hukum, seperti di Surbaya, di Manokwari dan Timika juga ada penegak an hukum secara berimbang," katanya.

Di Manokwari, Papua Barat, kata Tito, pihaknya sudah bertemu dengan Gubernur Dominggus Mandacan dan pemangku kepentingan lainnya. "Kita sudah berdialog dengan Gubernur Papua Barat. Beliau juga sudah melakukan langkah yang menyejukkan. Dan sebelumnya seperti rekan-rekan ketahui, Gubernur Jatim, Ibu Khofifah sudah menyampaikan pernyataan maaf. Beliau sebutkan bahwa kata-kata yang kurang pantas tidak mewakili masyarakat Jawa Timur," katanya.

"Bahkan beliau menawarkan Jawa Timur menjadi sister province atau provinsi saudara untuk belajar berkomunikasi satu sama lainnya," sambungnya.

Sementara, Ibu Risma Wali Kota Surabaya, kata dia, juga sudah menyampaikan permohonan maaf. "Ibu Risma juga sampaikan bahwa kata-kata itu tidak mewakili keluarga atau warga Surabaya. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang juga demikain dan mereka juga berikan jaminan keamanan bagi warga atau mahasiswa Papua yang bersekolah di sana," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi M Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menggelar pertemuan tertutup di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Papua di Kota Jayapura, Selasa petang. Namun sebelum itu, Kapolri dan Panglima TNI shalat bersama di Masjid Al Mukmin di lingkungan Mapolda Papua.

Terlihat masuk dalam ruang rapat di Rastra Samara, diantaranya Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja, Danjen Kopasus Mayjen TNI Chantiasa, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Irham, Asrena Kapolri Irjen Pol Martuani Sormin dan Kabinda Papua Brigjen TNI Napoleon serta sejumlah pejabat dari Mabes Polri. Rapat tersebut berlangsung kurang lebih sejam yang membahas soal insiden yang belakangan ini terjadi di Papua dan Papua Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement