Sabtu 24 Aug 2019 12:05 WIB

KemenPUPR Selesaikan Penataan Kawasan Kota Lama Semarang

Diharapkan Kawasan Kota Lama Semarang bisa makin menarik wisatawan.

Penataan Kawasan Kota Lama Semarang ditargetkan rampung akhir April 2019.
Foto: Dok Humas PUPR
Penataan Kawasan Kota Lama Semarang ditargetkan rampung akhir April 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan proyek penataan Kawasan Kota Lama Semarang (KKLS) tahap I. Diharapkan kawasan tersebut bisa makin menarik wisatawan.

Sebelumnya KKLS yang dikenal banyak terdapat bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa sebagai pusat perdagangan pada masa Hindia Belanda, kurang terawat, kusam bahkan menjadi daerah rawan kejahatan karena minim penerangan saat malam. Setelah dilakukan penataan, KotaLama siap membuat mata wisatawan sekali lagi tertuju kepadanya.

“Penataan dilakukan agar kawasan lebih rapi, nyaman, dan bisa menjadi tujuan wisata. Selama ini, wisatawan yang datang ke Semarang lebih banyak memilih berkunjung ke Candi Borobudur atau Pulau Karimunjawa,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (24/8).

Setelah dilakukan penataan, kondisi jalan dan pedestrian di kawasan seluas 22 hektare sudah rapi menggunakan paving block dengan dilengkapi pembatas. Kemudian dibuat jaringan utilitas berupa kabel listrik, fiber optik, telepon, dan pipa PDAM di bawah tanah, jaringan drainase dan pembangunan dua kolam retensi yakni Kolam Berok dan Bubakan untuk mengurangi risiko genangan.

KKLS juga dilengkapi street furniture, yang di samping sebagai fasilitas pendukung juga menjadi spot wisatawan berswafoto. Misalnya tempat pengisian daya ponsel yang dibuat berupa boks telepon, kursi taman, tempat sampah, papan informasi, lampu penerangan jalan, dan halte.

Pekerjaan dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya secara bertahap sejak Desember 2017 hingga Juni 2019 dengan anggaran Rp183 miliar miliar. Pekerjaan dilakukan oleh kontraktor PTBrantas Abipraya.

“Penataan juga bertujuan mewujudkan kota Semarang menjadi kota pusaka yang layak huni dan berkelanjutan. Nantinya, bisa menjadi kawasan wisata yang mewadahi berbagai kegiatan masyarakat, seperti car freeday, festival seni budaya, dan kuliner yang akan meningkatkan ekonomi lokal,” tambah Basuki.

Kegiatan yang akan digelar dalam waktu dekat adalah Festival Kota Lama Semarang pada 12-22 September 2019.

"Seluruh Indonesia mencoba membantu untuk menghidupkan Kota Lama. Teman-teman luar negeri juga datang untuk membantu. Ada buku yang diberikan kepada saya berjudul Kissing Sleeping BeautyAlive. Buku tentang kota lama yang indah bak gadis cantik yang tertidur. Butuh banyak pangeran untuk menciumnya agar dia bisa hidup lagi. Festival ini adalah festival untuk mencium gadis cantik yang tidur itu,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ada banyak pertunjukan yang akan ditampilkan pada festival tersebut antara lain seni musik, menari, membaca puisi, kuliner, diskusi mengenai KKLS yang dulu, sekarang dan ke depan.

"Saya tunggu anda untuk hadir dan mari kita hidupkan kota lama," kata Ganjar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement