REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Satu anggota militan meninggal dunia saat insiden kontak senjata antara tim gabungan TNI-Polri dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pasar Jibama, Wamena, Papua, Jumat (23/8) WIT. Sementara itu, satu anggota kepolisian dan seorang anggota satuan pamong praja (Patpol PP) mengalami luka.
Dari insiden kontak senjata itu, satu anggota KKB tewas di tempat. "Empat yang lainnya melarikan diri sambil menembaki petugas," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (23/8).
Tim gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap empat anggota KKB lainnya, yang berhasil lari dari insiden tersebut. Asep menerangkan, baku tembak berawal dari laporan masyarakat pada Kamis (22/8). Laporan masya rakat menyampaikan terjadi letusan sen jata di Wamena, persisnya di Pasar Jibama, kata dia.
Pada Jumat (23/8), tim gabung TNI-Polri melakukan pengecekan langsung ke lokasi. "Saat melakukan pengecekan itulah (Polri-TNI) menemukan sedikitnya lima anggota masya rakat yang membawa senjata api," kata Asep.
Awalnya, tim gabungan meminta kelimanya menyerahkan diri. Namun, perlawanan terjadi dengan penye rangan terhadap petugas sehingga terjadi kontak senjata. Petugas memberondong mobil kijang berwarna hijau tempat persembunyian anggota KKB.
Sesaat setelah baku tembak, aktivitas perekonomian di Pasar Jibama menjadi sunyi. Puluhan personel gabungan dikerahkan ke lokasi untuk mengantisipasi baku tembak susulan. Saat ini, polisi yang tiba di lokasi sudah meminggirkan mobil kijang tersebut.
Masih didalami ini (KKB) dari kelompok mana, kata dia. Polri juga belum dapat memastikan kejadian itu terkait kerusuhan yang terjadi di sejumlah kota di Papua dan Papua Barat sejak Senin (19/8).
Asep mengatakan, kondisi keaman an di Papua dan Papua Barat telah kondusif. Aktivitas masyarakat dan kegiatan sekolah telah kembali normal. "Masyarakat sudah beraktivitas, pasar sudah dibuka, anak sekolah sudah sekolah lagi," kata dia.
Kepala Polres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya mengatakan, sebelum terjadi baku tembak, para pelaku dilaporkan mengancam masyarakat sehingga berhamburan ke luar wilayah pasar. KKB, kata dia, meneror warga di Kimbim dengan tembakan serta membawa senjata laras panjang masuk pusat keramaian selama empat hari belakangan. "Kita melakukan negosiasi untuk persuasif, tetapi dia tembak ke arah saya tiga butir sehingga kita tembak mati," kata dia.
Menurut Tonny, para pelaku merupakan kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya. Sebelumnya, kata dia, Egianus sudah menyampaikan akan membuat teror di Kota Wamena. Tonny mengaku, belum tahu pasti mengapa KKB yang identik dengan penyerangan di hutan kini masuk ke pusat keramaian.