Sabtu 24 Aug 2019 01:29 WIB

PKS Minta Dunia Turun Tangan Cegah Korban Sipil di Kashmir

Pemerintah RI harus lebih pro aktif melihat masalah ini.

Ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini
Foto: Ist
Ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —  Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini merasa prihatin dengan kondisi Kashmir yang mencekan dan menimbulkan derita masyarakat sipil, khususnya wanita, orang tua dan anak-anak.

"Kita tahu konflik di Kashmir mengalami eskalasi dalam beberapa pekan ini,” kata Jazuli dalam siaran pernya, Jumat (23/8).

Minimnya akses informasi keluar, karena pembatasan pemerintah India, kata dia,  membuat orang tidak tahu persis yang terjadi di sana. Tapi dari informasi berkembang, menurutnya, suasana mencekam dan warga Kashmir bagian India sangat tertekan akibat blokade militer/paramiliter India.

"Tentu kita prihatin atas kondisi ini dan meminta India stop kekerasan terhadap warga sipil," kata Jazuli.

Menurut Anggota Komisi I DPR ini, dunia internasional khususnya PBB tidak boleh tinggal diam. Demi keselamatan warga sipil, menurutnya PBB, harus meminta India dan Pakistan yang berkonflik atas wilayah tersebut untuk menyelesaikan masalah secara damai agar tidak timbul korban sipil akibat meluasnya konflik.

"Demikian halnya Pemerintah RI harus lebih pro aktif melihat masalah ini atas nama kemanusiaan, keselamatan, dan perlindungan warga sipil. Kepada dua negara yang berkonflik memang semestinya bersikap netral tapi atas nama kemanusiaan dan perdamaian dunia Indonesia tidak boleh tinggal diam," tegasnya.

Untuk itu, Anggota Komisi I DPR ini meminta Menteri Luar Negeri melakukan diplomasi damai kepada India dan Pakistan agar kondisi Kashmir kembali normal dan warga sipil terlindungi. Apalagi Indonesia saat ini menjabat Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB. "Kiprah Indonesia bukan saja diuji tapi juga sangat diharapkan dalam mewujudkan perdamain dunia,” kata Jazuli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement