Kamis 22 Aug 2019 08:02 WIB

Warga Jayapura Masih tak Bisa Akses Internet

Layanan telepon dan pesan singkat bisa digunakan.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
Massa melakukan aksi di Jayapura, Senin (19/8). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.
Foto: Gusti Tanati/Antara
Massa melakukan aksi di Jayapura, Senin (19/8). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memblokir akses internet di Papua dan Papua Barat sejak Rabu (21/8). Salah satu warga Jayapura, Yotam Wakum, mengatakan, sampai Kamis (22/8) pagi masih tak bisa mengakses media sosial dan perpesanan online seperti Whatsapp.

Baca Juga

"Iya internet mati, tidak bisa akses media sosial, Whatsapp juga," ujar Yotam ketika dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Kamis pagi.

Ia mengaku sedang berada di Bandara Sentani, Jayapura untuk bertolak ke Biak. Akan tetapi, ia bersyukur masih bisa menggunakan sambungan telepon dan layanan pesan singkat (SMS) untuk berkomunikasi jarak jauh.

Di sisi lain, Yotam menuturkan, kondisi di Jayapura sudah membaik dan kondusif. Namun, ia mendengar informasi akan ada konsolidasi massa untuk meminta aparat yang melakukan kekerasan dan rasialisme diproses hukum

"Sepertinya akan ada konsolidasi lagi menuntut aparat yang rasialisme ditindak tegas," kata Yotam.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika memutuskan memblokir jaringan internet di Papua. Keputusan ini diambil menyusul eskalasi kericuhan provinsi paling timur Indonesia.

Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu menyebut pemblokiran berlaku sejak Rabu (21/8). Ia belum bisa memastikan kapan komunikasi lewat layanan data dapat tersedia kembali di Papua.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika RI memutuskan melakukan pemblokiran sementara layanan data telekomunikasi, mulai Rabu (21/8) hingga suasana Tanah Papua kembali kondusif dan normal," katanya dalam siaran pers, Rabu malam (21/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement