REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Jenderal TNI (Purnawirawan)Wiranto menyebutkan keberangkatannya ke Papua untuk mengobarkan rasa empati dan rasa kedamaian kepada masyarakat Papua. Ia ingin semua unsur bersatu sebagai bangsa.
"Saya ke Papua juga mengobarkan rasa empati, rasa kedamaian, ajak lagi ayo kita bersatu sebagai bangsa. Yang rugi siapa kalau kita bertengkar, yang rugi kita kok," kata Wiranto usai Rakor Tingkat Menteri yang membahas Persiapan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, persaingan yang ada bukan antara sesama anak bangsa, antarsuku dan lainnya. Namun, masyarakat Indonesia harus bersatu dan bersama-sama menghadapi persaingan.
"Persaingan kita bukan antarkita bukan antarsuku. Kita sudah menyatu sejak 28 Oktober 1928, sudah bersatu, berikrar, bersumpah dan itu sumpah setia, sampai sekarang itu harus kita rawat," kata Wiranto.
Ia mengaku tidak suka melihat anak-anak bangsa justru memanasi situasi yang sudah berjalan kondusif dengan menyebar berita hoaks dan membuat berita viral yang negatif.
"Sudah waktunyalah kita sekarang menyatukan bangsa kita. Saya kesana juga bukan ngompori tapi justru kita mencoba merayu dan merangkul kita sama-sama hidup dalam NKRI ini," tutur mantan Panglima ABRI ini.
Purnawirawan jenderal bintang empat ini mengimbau kepada masyarakat Papua untuk tenang, saling menjaga kedamaian dan saling maaf memaafkan.
"Jangan dikompor-kompori lagi, ya. Sudah selesai masalahnya, ada kesalahpahaman, sudah ada minta maaf tinggal diterima maafnya sampaikan kepada masyarakat, kita kembali bersatu sebagai bangsa. Kalau masing-masing emosi ya, seperti anda sekalian juga jangan mengobarkan emosi itu, tapi mengobarkan kesabaran kedamaian," katanya