Rabu 21 Aug 2019 07:36 WIB

Sorong Berlanjut, Manokwari Kondusif

Suasana mencekam juga dipicu pembatasan internet yang mulai berlaku kemarin.

Bangkai sepeda motor usai dibakar massa di parkiran Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat, Senin (19/8/2019).
Foto: Antara/Tomi
Sejumlah petugas kebersihan membersihkan sisa kerusuhan di salah satu ruas jalan di Manokwari, Papua Barat, Selasa (20/8/2019).

Sementara di Manokwari, suasana mulai kondusif, kemarin. Menurut Arnold Kapisa, jurnalis lokal Tabloid Jubi, kegiatan warga juga berangsur-angsur kembali seperti biasanya. “Sejak tadi pagi gabungan aparat TNI-Polri, ASN, dan warga sama-sama membersihkan jalur utama kota yang sempat diblokade,” kata Arnold ketika dihubungi Republika, kemarin.

Kepolisian mendata, insiden kerusuhan saat aksi protes di Papua Barat membuat 25 fasilitas umum rusak. Di Kota Manokwari, kepolisian mencatat 10 bangunan milik umum rusak, sedangkan di Kota Sorong, aksi unjuk rasa juga membuat 15 fasilitas umum mengalami kerusakan.

Kepolisian belum berencana melakukan penyidikan dan mencari tersangka pelaku perusakan tersebut. “Kepolisian bersama TNI memprioritaskan untuk dapat meredam situasi dan meminimalisasi agar aksi perusakan tidak semakin meluas,” ujar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Jakarta, Selasa (20/8).

Meski ia mengakui, aksi perusakan itu membuat adanya kerugian materiel, tetapi untuk memastikan situasi yang kondusif, penegakan hukum perlu ditunda. “Langkah-langkah persuasif untuk mencegah, dan meminimalisasi jatuhnya korban jiwa, itu jauh lebih penting,” kata Dedi.

Pemerintah daerah, menurut dia, bersedia memberikan bantuan dan perbaikan aset-aset yang mengalami kerusakan. Sementara, kepolisian dan tentara, selain memberikan jaminan pengamanan, juga ikut membantu memulihkan situasi, dan bersama masyarakat membersihkan lingkungan.

“Sisa-sisa akibat pembakaran, dan pohon-pohon yang ditumbangkan, sudah dibersihkan hari ini,” ujar dia menambahkan. Di Manokwari dan lokasi aksi lainnya, yakni Jayapura, Papua, Polri mengatakan, aktivitas sudah normal dan kondusif.

Meskipun dikatakan berangsur aman, kata Dedi, kepolisian sejak Senin (19/8) memutuskan untuk menambah jumlah pasukan. Ia menerangkan, ada tambahan personel keamanan sebanyak empat satuan setingkat kompi (SSK) yang didatangkan dari Polda Sulawesi Utara, Polda Sulawesi Tenggara, dan Polda Maluku untuk mempertebal pengamanan di kota-kota utama di Papua dan Papua Barat.

Dedi menjanjikan, kepolisian tak akan menggunakan peluru tajam untuk menjaga keamanan di kota-kota besar di Papua dan Papua Barat. “Karena prinsipnya, kehadiran anggota Polri di sana justru meredam dan memitigasi jangan sampai tindakan-tindakan yang destruktif berkembang cukup luas," kata dia.

Ia menjelaskan, Polri bakal mengutamakan upaya pencegahan dan mediasi guna menangkal potensi terjadinya kembali kericuhan. Ia membantah Polri akan bertindak keras terhadap massa. "Polri mengedepankan langkah-langkah persuasif guna menghindari jatuhnya korban. Itu lebih penting," ujarnya. n antara/bambang noroyono/rizky suryarandika ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement