REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendata wilayah Indonesia merupakan bagian dari jalur gempa dunia. Tercatat, ribuan gempa terjadi tiap tahun.
Deputi Geofisika BMKG Muhamad Sadly menyebut wilayah rawan gempa terbentang dari Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Flores, Alor, Banda, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua. Kondisi fisiografi wilayah Indonesia dipengaruhi oleh aktivitas tumbukan tiga lempeng utama dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.
Ketiga lempeng tektonik tersebut saling bertumbukan, mengakibatkan wilayah Indonesia memiliki lebih dari 16 segmen megathrust dan lebih dari 295 sesar aktif. "Sehingga menjadikan wilayah Indonesia sebagai salah satu kawasan paling rawan gempa dan tsunami di dunia," katanya dalam siaran pers, Kamis (15/8).
Sadly menyebut dalam satu tahun rata-rata terjadi gempa sebanyak 5.000 hingga 6.000 kali. Gempa ini terjadi dengan berbagai magnitudo dan kedalaman. Namun berdasarkan data BMKG terkini, tahun 2017 yang lalu telah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan di Indonesia, menjadi sebanyak 7.169 kali.
Lalu pada 2018 kejadian gempabumi meningkat lanjut menjadi sebanyak 11.920 kali. "Dengan demikian sangat nyata telah terjadi peningkatan signifikan aktivitas gempabumi di Indonesia," ujarnya.