REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Sri Purnomo melaksanakan Shalat Idul Adha di Lapangan Denggung, Ahad (11/8) pagi. Pada kesempatan itu, ia mengajak warga merayakan Idul Adha tanpa perlu mencemari sungai.
Sri meminta, warga Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, untuk lebih memperhatikan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Ia mengimbau, masyarakat tetap menjaga kebersihan sungai.
"Di samping secara syar'i ada ketentuannya, perlu diperhatikan kotoran atau bagian-bagian yang akan dibuang jangan dibuang ke sungai," kata Sri, Ahad.
Sri mengingatkan, tindakan itu bisa menyebabkan pencemaran. Apalagi, yang dibuang tidak cuma bagian-bagian yang tidak dimanfaatkan, tapi kotoran-kotoran dan darah-darah hewan.
Untuk itu, Sri mengajak masyarakat turut menjaga pencemaran itu tidak terjadi di Kabupaten Sleman. Sederhananya, dengan tidak membuang limbah hewan kurban ke sungai. "Jagalah alam agar masyarakat sehat dan tidak ada pencemaran dari sisa penyembelihan," kata dia memberi saran.
Pada kesempatan itu, imam sekaligus khotib, Pimpinan Pesantren Tahfiz Entrepreneur Abdurahman Ali, Ustaz Kintoko, mengajak masyarakat memanfaatkan momen ini untuk mempererat silaturahim. Ia turut mengingatkan salah satu nasihat yang kerap diberikan Rasulullah SAW semasa hidup. Yaitu, untuk senantiasa menjaga darah, harta, dan kehormatan sesama.
"Tidak boleh saling menumpahkan darah, haram saling merampas harta, terlarang saling menodai kehormatan sesama," kata Kintoko.
Terkait ibadah haji, Kintoko mengisahkan pula bagaimana Nabi Ibrahim AS dengan sepenuh keimanan menunaikan perintah Allah SWT. Bahkan, tanpa ada sedikit pun keraguan.
Kintoko menilai, kisah itu membuktikan untuk keyakinan kepada Allah SWT, tidak cuma harta yang jadi pengorbanan. Maka itu, ia mengajak meneladani keyakinan Nabi Ibrahim tersebut. "Dengan mengambil ibrah dan keteladanan berupa cinta, ketaatan, dan pengorbanan Nabiyullah Ibrahim AS dan Rasulullah SAW, mari kita raih pertolongan Allah SWT," jelasnya.