Selasa 06 Aug 2019 16:33 WIB

Romi: Pengabdian, Kesetiaan, dan Perjuangan Disabilitas

Lama kelamaan malah banyak hikmah yang dipetik dari kondisi yang ia alami.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Drg. Romi Syofpa Ismael menangis saat memberikan keterangan pers sebelum menemui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Foto:

Cor jalan pakai biaya sendiri

photo
Drg Romi Syofpa Ismael

Saat status Ami menjadi tenaga honorer lepas (PTT Daerah) di bawah Dinkes Solok Selatan sejak 2017, Ami diberikan fasilitas rumah dinas. Rumah Dinas tersebut hanya berjarak sekitar 200 meter dari Puskesmas Talunan. Walau jaraknya sudah dekat dan Femi tak perlu lagi mengantar setiap hari pakai mobil, tapi kondisi jalan saat itu masih jalan tanah. Sehingga ketika hujan dan becek, kursi Roda Ami jadi kotor. 

Kondisi itu jelas mengganggu aktivitasnya di Puskesmas. Meski demikian, untuk mengatasi hal itu, Femi membeli bahan-bahan material untuk mengecor jalan dari rumah dinas ke Puskesmas Talunan.

“Biar rodanya tidak becek dan kotor, saya cor aja jalannya. Pakai biaya sendiri. Berapa biayanya tidak usah disebutkan,”  cerita Femi.

Femi menyebut, ia dan Ami tak mau hitung-hitungan biaya karena tujuannya hanya untuk kemudahan Ami beraktivitas. Jala itu pun juga dapat dimanfaatkan orang banyak. Dengan jalan yang sudah dibeton tersebut, Ami bisa mandiri pergi dan pulang Puskesmas setiap hari.

Namun terkadang ada saja yang akan mendorongkan kursi roda Ami bila Femi tidak ada pekerjaan lain. Terkadang para perawat di Puskesmas kadang masyarakat sekitar yang sudah menganggap Ami layaknya saudara.

Begitu sekarang istrinya sudah resmi diangkat menjadi CPNS setelah melewati perjuangan yang panjang, Femi belum serta merta ingin kembali berdagang seperti semula di Teluk Kuantan. Ia ingin memastikan Ami dalam kondisi nyaman berdinas di RSUD Solok Selatan di Muara Labuh nanti.

“Ingin kembali bekerja ya pasti. Tapi saya harus pastikan dulu Ami di tempat baru nanti (di RSUD),” ujar Femi.

Selain fokus memperjuangkan karis sang istri, Femi juga harus memecah konsentrasi buat memperhatikan kedua buah hati, Natania dan Almer. Natania sekarang sudah duduk di bangku kelas 1 SD di Sicincin Kabupaten Padang Pariaman. Natania dirawat orang tua Ami. Sementara Almer sejak usia 3 bulan dirawat oleh orang tua Femi di Kabupaten Sijunjung. Ami dan Femi akan mengunjungi kedua buah hati mereka minimal sekali sebulan, kecuali di hari Ami cuti yang lumayan panjang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement