Selasa 06 Aug 2019 14:17 WIB

Erick Thohir: Mbah Moen Sosok yang Saya Kagumi

Erick mengatakan Indonesia kehilangan pengayom umat yang berjiwa nasionalis.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua tim pememangan presiden terpilih Joko Widodo, Erick Thohir, mengungkapkan belasungkawa atas meninggalnya KH Maimoen Zubair. Menurutnya, Kiai Maimoen atau Mbah Moen merupakan sosok ulama besar.

"Kita kehilangan sosok yang kharismatik, pengayom umat dan berjiwa nasionalis," kata Erick Thohir dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (6/8).

Baca Juga

Secara pribadi, anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) itu mengaku kagum dengan sosok Mbah Moen. Mantan ketua pelaksana Asean Games 2018 itu berpendapat, Mbah Moen merupakan sosok kiai nasionalis.

Dia pun lantas memberikan doa atas kepergian Mbah Moen. "Insya Allah mbah Moen dilipatgandakan semua amal ibadahnya, diampuni semua kesalahannya," kata Erick lagi.

Seperti diketahui, Mbah Moen mengembuskan nafas terakhirnya di usia 90 tahun pada waktu subuh waktu Makkah. Kiai khasrismatik itu merupakan ulama kelahiran 28 Oktober 1928. Mbah Moen rencananya akan dimakamkan di kompleks pemakaman Ma’la, Makkah.

photo
Jenazah KH Maimoen Zubair tiba di Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah, Selasa (6/8). Jenazah akan dishalatkan terlebih dahulu di Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah sebelum dibawa ke Masjid Al Haram untuk dishalatkan lagi di sana. (Republika/M Hafil)

Mbah Moen merupakan seorang ulama dan politikus. Dia merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Politik dalam diri Mbah Moen bukan tentang kepentingan sesaat, akan tetapi sebagai kontribusi untuk mendialogkan Islam dan kebangsaan.

Mbah Moen juga merupakan seorang alim, fakih sekaligus muharrik (penggerak) yang  menjadi rujukan ulama Indonesia dalam bidang fikih. Mbah Moen merupakan kawan dekat dari almarhum Rais Aam PBNU Kiai Sahal Mahfudh, yang sama-sama santri kelana di pesantren-pesantren Jawa, sekaligus mendalami ilmu di tanah Hijaz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement