REPUBLIKA.CO.ID, JAWA TENGAH - Ketua Majelis Syura PKS Habib Dr. Salim Segaf Aljufri melanjutkan Program "Dr. Salim Menyapa Indonesia" di Jawa Tengah 22-24 Juni 2022. Turut membersamai Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini, Ketua BPW Jatijaya Abdul Fikri Faqih, Ketua DPW PKS Jateng Muhammad Haris, serta seluruh jajaran PKS Jateng.
Dalam kunjungannya kali ini Habib Dr. Salim Segaf Aljufri bersilaturahim ke kediaman Habib Anis Sholeh Ba'asyin Pati dan keluarga besar Almaghfurlah Kiai Maimoen Zubair atau Mbah Moen di Rembang, Jumat (24/6/2022).
Di kediaman Habib Anis Pati, Habib Salim berdialog dengan Ketua PC NU Pati Kiai Ahmad Khoiron, Pengurus Muhammadiyah, dan Pesantren tentang pentingnya membangun kebersamaan dalam membangun bangsa.
Setelahnya, Dr. Salim dan rombongan PKS Jateng bersilaturahim ke Pondok Pesantren Al Anwar 2 Sarang, Rembang. Ia bertemu dengan Wakil Gubernur Jateng Gus Yasin Maimoen Zubair, Gus Ubab Maimoen Zubair, Gus Idrar Maimoen Zubair, dan Gus Rojih Ubab Maimoen.
Menurut Habib Salim kedatangannya bersilaturahim dengan para kiai dan habaib di Jawa Tengah dalam rangka mengokohkan semangat ukhuwah islamiyah dan ikhtiar merekat persatuan diantara elemen bangsa.
"Kami datang untuk menjalin silaturahim dan mengokohkan persatuan bangsa. Bagi PKS ada yang lebih besar dari kepentingan politik yaitu persatuan dan kesatuan bangsa," ungkapnya.
Menteri Sosial RI 2009-2014 ini mengatakan Indonesia punya semua potensi menjadi negara besar. Indonesia punya sumber daya manusia dan sumber daya alam yang melimpah. Ia juga mengatakan Indonesia adalah negara demokrasi muslim terbesar dan menjadi referensi dunia. Negara dengan keragaman suku, budaya, dan agama yang luar biasa. Negara yang diharapkan mampu berkiprah di pentas internasional sebagaimana amanat UUD 1945.
"Kalau hari ini kita belum bisa mewujudkan tujuan bernegara dan cita-cita pendiri bangsa tersebut, menurut saya karena kurangnya kolaborasi. Untuk itu, PKS akan terus membangun kebersamaan dan kolaborasi dengan seluruh elemen bangsa meskipun berbeda partai, ormas, dan kelompok. Hal ini juga untuk menghentikan polarisasi yang merugikan bangsa," katanya.
Habib Salim menegaskan kader dan pejabat publik PKS hadir untuk melayani rakyat. Jika semua elemen bangsa berpikir melayani rakyat, masalah bangsa ini akan cepat diselesaikan. Habib Salim juga menegaskan bahwa PKS milik bersama dan milik bangsa.
"PKS ini milik Njenengan, milik NU, milik Muhammadiyah. Jadi monggo kami persilahkan gunakan PKS untuk memperbaiki bangsa," kata Habib Salim.
Habib Anis Sholeh Ba'asyin yang juga dikenal sebagai budayawan menyambut baik silaturahim Habib Salim dan PKS Jateng. Menurutnya, agenda-agenda silaturahim sebagaimana yang digagas oleh PKS tersebut sangat dibutuhkan oleh bangsa sebagai wujud perekat elemen bangsa yang sejatinya harus saling berkolaborasi satu sama lain. Penggagas Suluk Maleman tersebut mengibaratkan umat islam dalam berbangsa dan bernegara ibarat sebuah tim sepak bola.
“Harus saling bahu membahu satu sama lain sesuai dengan peran dan posisi masing-masing. Jangan justru malah saling halau satu sama lain atau malah sengaja membobol gawang tim sendiri,” imbuhnya.