Sabtu 03 Aug 2019 23:57 WIB

Menkes Minta Poltekkes Berkontribusi Bagi Bonus Demografi

Menkes minta lulusan Poltekkes memberikan informasi tentang pola asuh ke para ibu

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K) menghadiri perayaan HUT RS Azra ke-25.
Foto: Rumah Sakit Azra
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K) menghadiri perayaan HUT RS Azra ke-25.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta sumber daya manusia (SDM) kesehatan dari lulusan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dapat memberikan kontribusinya dalam masa bonus demografi Indonesia. Menteri Nila berharap tenaga medis lulusan Poltekkes bisa memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya pada para ibu, tentang pola pengasuhan yang dapat meningkatkan kecerdasan otak dalam mencetak SDM berkualitas.

“Pembangunan SDM kesehatan membantu dalam menjamin kesehatan anak di 1000 hari pertama kehidupan, dari mulai hamil sampai usia dua tahun. Sebelum ibu hamil kami meminta di masa remaja, jadilah remaja yang sehat dan bisa merencanakan kehidupan,” ucap Menkes, Sabtu (3/8).

Baca Juga

Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan keberadaan mahasiswa Poltekkes Kemenkes menjadi peluang Indonesia mendapatkan bonus demografi karena mereka diberi kompetensi secara optimal di bidang kesehatan.

Menkes menambahkan pihaknya memahami terkait sarana prasarana dalam membangun infrastruktur harus didukung oleh SDM. Tanpa SDM yang mumpuni pelayanan untuk masyarakat tidak akan optimal, terutama pelayanan kesehatan.

Maka dari itu, SDM lulusan Poltekkes diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Dan dengan kompetensinya bisa berkontribusi dalam menciptakan bonus demografi berkualitas.

Poltekkes Kemenkes telah berdiri sejak 2001 dan sudah menghasilkan 30 jenis tenaga kesehatan dan 479 program studi. Selain perawat, bidan, farmasi, gizi dan tenaga kesehatan lingkungan, Poltekkes Kemenkes juga memiliki prodi-prodi langka yang lulusannya banyak dibutuhkan di industri dan jasa kesehatan, seperti terapis wicara, teknik elektromedik, akupuntur, refraksi optisi, orthotic prostetic, radiologi, dan fisioterapi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement