Kamis 01 Aug 2019 00:54 WIB

Pemerintah Kesulitan Verifikasi Kematian WNI Terduga ISIS

WNI terduga ISIS disebut bernama Sudarmini dan sedang hamil.

Rep: Mabruroh/ Red: Indira Rezkisari
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — WNI simpatisan ISIS diduga terbunuh di Suriah dalam keadaan hamil enam bulan. Petugas menemukan banyak luka pada tubuhnya.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan masih harus memverifikasi kabar tersebut. Kementerian belum bisa memastikan apakah benar korban merupakan WNI simpatisan ISIS.

Baca Juga

Kemlu mengaku kesulitan dalam proses verifikasi tersebut. Pasalnya lokasi terbunuhnya terduga WNI simpatisan ISIS tersebut berada di kawasan pengungsian yang dikuasai oleh kelompok radikal, yaitu Kamp Pengungsian Al-Hol (Al-Hawl).

“Lokasi tempat kejadian berada dibawah pengawasan kelompok yang berseberangan dengan pemerintah Suriah,” kata juru bicara Kemlu, Faizasyah dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (31/7).

Faizasyah mengatakan, pemerintah melalui KBRI Damaskus tengah berupaya memverifikasi kebenaran informasi itu. Bahwa ada perempuan yang diberitakan berkewarganegaraan Indonesia meninggal di Kamp Suriah.

“Situasi konflik dan kekerasan bersenjata di Suriah juga membuat proses verifikasi tersebut tidaklah mudah dan kompleks,” terangnya.

Sebelumnya Petugas kamp al-Hol menemukan jasad seorang perempuan petempur ISIS berkebangsaan Indonesia yang terbunuh di dalam tenda oleh teman-temannya di dalam kamp tersebut di Suriah. Petugas lalu membawa jasad korban ke rumah sakit Kurdish Red Crescent.

Setelah pemeriksaan medis, dokter forensik di rumah sakit itu melaporkan bahwa Sudarmini meninggal dalam kondisi hamil enam bulan. Laporan forensik juga menyebutkan bahwa dia dipukuli dan disiksa, ditandai dengan adanya memar di tubuhnya. Sudarmini dinyatakan meninggal akibat kekerasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement