Senin 29 Jul 2019 12:24 WIB

Jokowi Dinilai Pakai Falsafah Jawa Hadapi Prabowo

Jokowi dianggap melihat Prabowo sebagai sosok ksatria lain yang harus dihormati.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan kepada wartawan seusai makan di restoran Ayam Goreng Mbah Karto di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (28/7) siang.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan kepada wartawan seusai makan di restoran Ayam Goreng Mbah Karto di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (28/7) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Analisis politik Kupang Mikhael Raja Muda Bataona melihat Presiden Joko Widodo sedang memainkan falsafah Jawa dalam menghadapi rival politiknya pascakontestasi Pemilu 2019.

Bataona mengemukakan hal itu, berkaitan dengan kemungkinan penambahan partai koalisi dalam pemerintahan Jokowi-Amin lima tahun ke depan.

Baca Juga

"Jokowi, saya kira sedang memainkan falsafah Jawa yang dia yakini dalam karir politiknya sejak dia menjadi wali kota di Solo," kata Bataona di Kupang, Senin (29/7).

Soal penambahan kekuatan koalisi di pemerintahan dan parlemen, ia menilai masih pada level lampu kuning. Lampu kuning karena belum sampai pada level lampu hijau untuk penambahan koalisi.

Menurutnya, Falsafah Jawa yang dimainkan Jokowi, pertama adalah lamun sira sekti, ojo mateni. Artinya "meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan".

Kedua adalah lamun siro banter, ojo ndhisikiyang. Artinya "meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului". Ketiga yaitu lamun sira pinter ojo minteri yang maknanya "meskipun kamu pintar, jangan sok pintar".

Dalam konteks ini, Jokowi tetap melihat Prabowo sebagai ksatria lain yang harus ia hormati. "Seorang pahlawan demorkasi langsung yang sepertinya akan berdarah-darah dann meruntuhkan bangsa, tetapi akhirnya bisa berakhir damai," kata pengajar di Universitas Katolik Widya Mandira itu.

Disitulah terlihat konsistensi Jokowi dalam memanifestasikan falsafah Jawa yang diyakininya, terutama terhadap rival terberatnya Prabowo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement