Kamis 18 Jul 2019 13:22 WIB

Bentrok Mesuji, Polisi: Tiga Meninggal dan 10 Luka-Luka

Korban yang meninggal dan terluka akibat sabetan senjata tajam.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Teguh Firmansyah
MESUJI, 02/10 - MASALAH REGISTER 45. Sejumlah rumah sementara didirikan para perambah hutan di Register 45, Mesuji, Lampung, Selasa (2/10).
Foto: ANTARA
MESUJI, 02/10 - MASALAH REGISTER 45. Sejumlah rumah sementara didirikan para perambah hutan di Register 45, Mesuji, Lampung, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Bentrok antarkampung di kawasan Register (hutan negara) 45 Sungai Buaya, Kabupaten Mesuji, Lampung, menyebabkan tiga orang meninggal dunia, dan 10 orang luka berat serta ringan. Warga luka berat dan ringan masih di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung, Kamis (18/7).

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, berdasarkan penyelidikan terakhir petugas, korban yang meninggal akibat bentrok fisik antarwarga tersebut tiga orang dan bukan empat orang. Satu orang yang sebelumnya dikabarkan meninggal ternyata hanya dalam kondisi kritis.

Baca Juga

“Jadi, pendataan terakhir tiga orang meninggal dan 10 orang warga luka berat dan ringan. Yang meninggal inisial B, J, dan R. Sedangkan yang luka masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara,” kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad kepada Republika.co.id, Kamis (18/7).

Ia tidak merinci identitas tiga korban meninggal dan yang terluka. Hal tersebut untuk meredam adanya aksi balasan dari warga yang merasa menjadi korban bentrok fisik tersebut.

Bentrok antarkampung Mekar Jaya Abadi dan Pematang Panggang (Mesuji Timur) yang terjadi di lahan Register 45 berlangsung dengan senjata tajam. Korban yang meninggal dan luka dikarenakan sabetan senjata tajam kedua belah pihak yang bertikai. Sampai saat ini, diduga bentrok terjadi karena perebutan lahan di kawasan Register 45 Sungai Buaya Mesuji.

Menurut Pandra, panggilan Kabid Humas Polda Lampung, situasi dan kondisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan sekitarnya aman dan kondusif hingga Kamis (18/7) siang. Aparat dari Polri dan TNI dibantu tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat terus melakukan upaya mediasi agar tidak terjadi aksi balas dendam atau susulan

“Sebanyak 500 personel aparat Brimob Polda Lampung diturunkan di TKP dibantu anggota TNI, untuk menjaga kondisi di sana agar tidak terjadi lagi aksi balas dendam,” kata Pandra.

Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto telah memerintahkan jajaran polres dan polsek baik di wilayah hukum Polda Lampung maupun Polda Sumsel khususnya Polsek Mesuji OKI untuk berkoordinasi, agar bentrok antarwarga kampung tidak terjadi lagi, atau terulang kembali.

Saat ini, suasana sudah kondusif, para tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat terus melakukan pertemuan agar konflik dan bentrok kedua belah kampung tidak terjadi atau terulang kembali. “Tokoh masyarakat dan tokoh agama dimediasi aparat untuk bertemu, agar bentrok tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement