Selasa 16 Jul 2019 09:39 WIB

Pelabuhan Banyuwangi akan Dipermak Jadi Ikon Baru Pariwisata

empat ini akan disulap menjadi pelabuhan digital dengan berbagai modernisasi layanan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas Ship Traffic Control (STC) Pelabuhan Ketapang memantau arus lalu lintas kapal feri di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (30/5/2019).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Petugas Ship Traffic Control (STC) Pelabuhan Ketapang memantau arus lalu lintas kapal feri di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (30/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- PT ASDP Indonesia Ferry bakal mengembangkan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menjadi ikon baru untuk menarik wisatawan. Tempat ini akan disulap menjadi pelabuhan digital dengan berbagai modernisasi pelayanan yang mengandalkan instrumen teknologi.

Rencana pengembangan itu telah dibahas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan direksi PT ASDP Indonesia Ferry yang merupakan BUMN jasa angkutan penyeberangan pengelola Pelabuhan Ketapang. “Beberapa waktu lalu kami bertemu Dirut ASDP. Kami membahas rencana pengembangan pelabuhan di Banyuwangi oleh ASDP, baik dari segi layanan publiknya atau aspek bisnisnya. ASDP ingin ingin mengubah 'wajah' Pelabuhan Ketapang yang merupakan pintu gerbang sisi laut Banyuwangi sebagai daya tarik wisata,” kata Anas melalui pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/7).

Baca Juga

Dengan adanya garapan ini, Anas mengaku sangat merespons positif. Dia yakin hasil pengembangan ini akan menjadi daya tarik wisata baru. Apalagi, ia melanjutkan, konsep yang ditawarkan pengembang sangat bagus.

Konsep baru pelabuhan juga akan dahsyat seiring dengan penuntasan tol Trans Jawa sampai Banyuwangi. Pembangunan jalur ini rencananya searah dengan Pelabuhan Ketapang. Bahkan, juga sejalan dengan Museum Kereta Api yang dalam proses persiapan pembangunan oleh BUMN PT INKA.

“Ini merupakan wujud BUMN hadir untuk negeri, yang mampu mengungkit ekonomi daerah,” imbuh Anas.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi mengatakan, pengembangan pelabuhan tersebut bakal dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya sisi pelayanan tapi konsepnya sebagai destinasi.

Dari sisi pelayanan, bakal dilakukan digitalisasi seperti automatic ticketing. Selain jalur pemesanan via dalam jaringan (daring), ASDP akan menyiapkan tempat check-in mobil sebelum masuk ke pelabuhan. Dengan digitalisasi, pelayanan bisa lebih cepat.

“Kami sudah hitung, ini akan jauh lebih cepat. Hitungannya pelayanan penumpang atau mobil masuk cukup sekian detik, karena digital semua,” ujarnya.

Dari sisi infrastruktur, Pelabuhan Ketapang bakal dipermak menjai daya tarik pariwisata. Model bangunan dan berbagai fasilitas penunjang akan didesain sedemikian rupa. Tujuannya, tentu untuk menyambut wisatawan yang trennya tengah naik di Banyuwangi.

Dengan semakin lancarnya jalur transportasi lewat Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi, maka akan terjadi peningkatan orang bepergian jarak jauh dengan mobil. Untuk itu, pihaknya ingin memastikan pelabuhan ikut berkontribusi dalam pengembangan pariwisata daerah. Salah satunya dengan membangun infrastruktur yang bisa menarik wisatawan.

Untuk informasi, terdapat 13,4 juta penumpang pada jalur penyeberangan Banyuwangi-Bali di 2018. Sekitar 2,5 juta di antaranya kendaraan roda empat yang dilayani jalur tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement