Jumat 05 Jul 2019 18:43 WIB

Target 2021, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung 23 Persen

Pembangunan kreta cepat Jakarta-Bandung terus dikebut

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Christiyaningsih
Pekerja melintas di dalam Tunnel Walini saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja melintas di dalam Tunnel Walini saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan kreta cepat Jakarta-Bandung terus dikebut. Hingga kini, pembangunan proyek tersebut mencapai 23 persen. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra.

"Proyeknya kita sudah dapat 23 persen. Jadi masih on the track," kata Chandra usai penandatangan tukar aset dengan Kodam III/Siliwangi di Bandung, Jumat (5/7).

Baca Juga

Chandra menuturkan pekerjaan di sepanjang jalur sudah mulai dikerjakan. Ada 140 titik pengerjaan dari jalur sepanjang 142 kilometer dari Jakarta menuju Bandung. Pengerjaan di titik-titik tersebut dikerjakan secara bersamaan agar bisa mengejar target beroperasi yang sudah ditentukan dalam master plan.

Selain pengerjaan di titik-titik jalur, ada 13 terowongan (tunnel) yang harus diselesaikan. Hingga saat ini baru satu tunnel yang berhasil diselesaikan dan sedang dikejar satu lagi selesai dalam tahun ini.

"Mudah-mudahan tahun ini ada satu lagi yang akan tembus. Nanti yang akan banyak tembus adalah di tahun depan akan banyak sekali," ujarnya.

Ia menegaskan titik pengerjaan yang sudah tidak ada permasalahan baik relokasi atau izin langsung dikerjakan. Dengan demikian target beroperasi pada 2021 bisa dikejar.

Salah satu upaya mendukung pengerjaan proyek adalah dengan kerja sama tukar aset dengan Kodam III/Siliwangi. Aset lahan seluas 2,7 hektare milik TNI AD di Markas Brigif Kujang di Cimahi akan diserahkan untuk trase kereta cepat.

"Dari PT KCIC kami menyerahkan kepada Kodam tanah seluas 210 hektar berlokasi di Desa Cigayana dan Samudera Jaya (Garut) beserta dua buah fasilitas kolam renang di Cirebon dan Pengalengan," tambahnya.

Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono berharap sinergi ini dapat menjadi bentuk dukungan agar proyek nasional ini bisa berjalan lancar. Tanah di markas Brigif tersebut juga cenderung tidak digunakan untuk latihan karena letaknya yang berbatasan dengan jalan tol.

"Kereta cepat apabila sudah terbangun akan menguntungkan bagi masyarakat banyak. Diharapkan bisa menyejahterakan masyarakat," harapnya.zULI

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement