REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menanggapi langkah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memboyong seluruh ketua DPD partai se-Indonesia di Istana Bogor untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bamsoet menganggap hal tersebut sebagai kewajaran dari seorang ketua umum.
"Menurut saya itu bukan manuver, itu hal wajar bagi seorang ketum membawa ketua-ketua DPD-nya," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (2/7).
Lagipula, ia mengatakan, langkah tersebut akan membuat DPD merasa bangga karena selama ini para ketua DPD sudah berjuang memenangkan Jokowi pada Pilpres 2019 lalu. Bamsoet enggan melihat ada makna khusus dari pertemuan tersebut mengingat bertepatan dengan mulai panasnya perebutan kursi ketua umum Golkar.
"Enggak, enggak ada kaitannya (dengan perebutan kursi ketua umum Golkar), menurut saya ini tidak ada kaitannya karena ini kan soal kewajiban seorang ketum dalam membuat bangga para pimpinan DPD," ucapnya.
Karena jabatan tersebut, Bamsoet mengaku tidak akan melakukan hal yang sama. Sebab, ia bukan ketua umum yang punya kapasitas membawa pimpinan DPD partai Golkar ke presiden.
Bamsoet mengatakan dirinya hanya menunggu para pimpinan daerah Golkar yang datang kepadanya untuk mendukung pencalonan sebagai calon ketua umum Partai Golkar. "Saya kan dalam posisi yang menunggu, jadi anak manis saja," ujarnya seraya tertawa.
Bamsoet juga menegaskan tidak memiliki ambisi untuk menjadi ketua umum. Namun, ia tidak menutup diri jika dirinya diminta oleh akar rumput unutk memimpin Partai Golkar.
"Kalau teman-teman menghendaki mereka yang tentukan dukungan ya saya terima dengan baik," tutur wakil koordinator bidang ratama Partai Golkar tersebut.