Senin 17 Jun 2019 03:48 WIB

Bamsoet Didorong Maju Sebagai Ketua Umum Golkar

Bamsoet didorong untuk menggantikan Airlangga oleh sejumlah kader muda.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Israr Itah
Bambang Soesatyo.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Bambang Soesatyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet didorong untuk menggantikan Airlangga Hartanto sebagai ketua umum Golkar yang berikutnya. Merosotnya suara partai menjadi salah satu alasan didorongnya Ketua Komisi III DPR RI itu untuk memimpin partai berlogo pohon beringin tersebut.

Bamsoet didorong untuk menggantikan Airlangga oleh sejumlah kader muda yang tergabung dalam Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG). Mereka menilai, jika mantan bendahara umum DPP Golkar itu merupakan sosok yang memenuhi syarat untuk memimpin partai.

"Kami mendukung dan mendorong Bamsoet sebagai kader terbaik partai untuk maju dalam munas (musyarawah nasional) mendatang," kata Inisiator BPPG Abdul Aziz di Jakarta, Ahad (16/6).

Abdul Aziz menilai, Bamsoet adalah satu-satunya yang dianggap mampu untuk mengambil tongkat estafet kepemimpinan partai karena dia bersih. Abdul melanjutkan, Golkar tidak ingin kembali tersandra oleh pimpinan yang berpotensi mendapat masalah hukum di kemudian hari.

Dia mengatakan, penunjukan Bamsoet sebagai calon ketua umum juga dilandasi atas perolehan suara partai yang berada diposisi ketiga dalam Pileg 2019. Abdul melanjutkan, posisi Golkar yang berada dibawa Gerindra harus dievaluasi secara menyeluruh dalam munas nanti.

"Evaluasi menyeluruh partai itu tertingginya adalah munas, dari munas itulah kamu mendengar pertanggungjawaban Airlangga sebagai ketum, diterima atau tidak? Kalau tidak diterima kami cari ketum baru," katanya.

Golkar diketahui memperoleh 17.229.789 suara atau 12,31 persen pada Pileg 2019. Perolehan suara itu masih tertinggal oleh PDIP dan Gerindra diperingkat pertama dan kedua. Golkar mampu menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 18.432.312 atau 14,75 persen pada Pileg 2014 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement