REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden dan cawapres terpilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu. Hal ini disampaikannya setelah KPU menetapkan kemenangan suara bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya dan KH Ma'ruf amin mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada atas kepercayaan yang diberikan kepada kami berdua," kata Jokowi saat menggelar pidato kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Kampung Deret, RT 14/01, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/5) siang.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun juga mengapresiasi kerja keras penyelenggara dan pengawas pemilu, baik KPU maupun Bawaslu, tokoh masyarakat, aparat keamanan, serta peserta pemilu dalam menyelenggarakan pemilu yang adil dan jujur.
Ia mengatakan, berakhirnya proses rekapitulasi pemilu nasional ini membuktikan kedewasaan rakyat Indonesia dalam berdemokrasi dan melaksanakan pemilu.
"Kita bersyukur kita telah dewasa dalam menjaga perdamaian, dewasa dalam mengelola perbedaan-perbedaan dan dewasa dalam menjaga dan memperkokoh persatuan," ujarnya.
Jokowi pun meyakini, penyelenggaraan pemilu nasional ini berjalan damai, jujur, dan juga adil. Usai meraih kemenangan, Jokowi berjanji amanah yang diberikan oleh rakyat akan diwujudkan melalui program-program pembangunan yang adil dan merata untuk seluruh golongan dan lapisan masyarakat di Tanah Air.
Setelah dilantik pada Oktober nanti, Jokowi dan Ma'ruf juga berjanji akan menjadi pemimpin yang mengayomi seluruh masyarakat Indonesia.
Berdasarkan hasil perhitungan akhir KPU, pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin mendapatkan 85.607.362 suara atau 55 persen suara. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memperoleh 68.650.239 suara atau 44,5 persen.
Pasangan nomor urut 01 itu tercatat unggul di 21 provinsi, sementara pasangan nomor urut 02 unggul di 13 provinsi. KPU juga mencatat total suara pada pemilu 2019 ini mencapai 158.012.509, dengan jumlah suara sah sebanyak 97,62 persen dan suara tidak sah sebesar 2,38 persen.