Rabu 01 May 2019 17:02 WIB

May Day, Fasilitas Publik Dirusak Oknum Pelajar di Bandung

Oknum pelajar merusak fasilitas publik saat merayakan Hari Buruh di Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ratusan buruh melanjutkan aksi demo bersama yang ada di seluruh Bandung Raya.
Foto: Muhammad Fauzi Ridwan/Republika
Ratusan buruh melanjutkan aksi demo bersama yang ada di seluruh Bandung Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi peringatan hari buruh di Kota Bandung sempat mengalami kericuhan. Ratusan massa aksi yang mayoritas terdiri dari oknum pelajar usia SMA berseragam hitam-hitam sempat melakukan aksi mulai dari area Taman Cikapayang, Taman Panatayudha, Jalan Dipatikur hingga Jalan Japati, Rabu (1/5).

Bahkan, beberapa di antaranya kedapatan melakukan vandalisme terhadap sejumlah fasilitas publik berupa pencoretan menggunakan pylox. Di antaranya adalah aspal jalan di area depan Hotel Puri Gardenia Jalan Dipatikur, tembok dan pagar depan SLB C Plus, serta tembok sejumlah rumah di area sepanjang jalan tersebut. 

Baca Juga

Menurut Kasatreskrim Polrestabes Bandung, M Rivai, pihaknya telah mengamankan hingga 150 orang. Remaja berseragam hitam tersebut, bukan merupakan buruh.

"Mereka bukan kelompok dari buruh ya, tapi mereka adalah kelompok yang mencoba masuk, menyusupi untuk melakukan tindakan anarkis di jalan-jalan. Terhadap mobil dan sepeda motor juga ada," ujar Rivai kepada wartawan.

Sejumlah barang bukti pengrusakan berupa piloks hingga senjata tajam dan minuman beralkohol berhasil diamankan petugas. Saat ini, pihak kepolisian masih mendata fasilitas publik yang dirusak.

"Kita sedang mendata pengrusakan-pengrusakan yang terjadi di sepanjang jalan yang dilakukan oleh mereka, dan juga mengenai apa saja yang mereka lakukan," katanya.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, selain di Cikapayang, aksi unjuk rasa digelar juga di Halaman Gedung Sate oleh ratusan buruh yang terdiri dari berbagai serikat pekerja di Jabar.

Bahkan, Jalan Dipenegoro pun ditutup karena masa buruh meluber hingga ke jalan raya. Aksi di depan Gedung Sate ini, berjalan lebih tertib karena buruh terlihat hanya berjoged dan berorasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement