Ahad 28 Apr 2019 14:52 WIB

Pemudik Lebaran 2019 Diprediksi Mencapai 18,2 Juta Orang

pemudik ini didominasi dari tiga daerah yaitu Banten, Jabodetabek dan Bandung Raya.

Rep: retno wulandhari/ Red: Dwi Murdaningsih
Arus balik mudik (ilustrasi)
Foto: Republika
Arus balik mudik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pemudik lebaran tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 18,2 juta orang. Para pemudik ini didominasi dari tiga daerah di pulau Jawa yaitu Banten, Jabodetabek dan Bandung Raya. Dari ketiga wilayah itu terdapat sekitar 4,5 juta rumah tangga.

Badan Litbang Perhubungan melalui keterangan tertulisnya menyampaikan tujuan pemudik yang berasal dari Jabodetabek terbanyak ke Jawa Tengah 5,6 juta (37,68 persen), Jawa Barat 3,7 juta (24,89 persen) dan Jawa Timur 1,7 juta (11,14 persen).

Baca Juga

Moda pilihan terbesar menggunakan mobil pribadi yaitu sebanyak 4,3 juta orang (28,9 persen). Sementara pemudik yang menggunakan bus ekonomi diperkirakan sebanyak 2,4 juta orang (16,1 persen) dan bus eksekutif sebanyak 2,1 juta orang (23,9 persen).

Dari berbagai pilihan moda transportasi, bus menjadi pilihan tertinggi bagi pemudik yakni 4,5 juta orang (30 persen). Kemudian diikuti mobil pribadi sebanyak 4,3 juta pemudik (28,9 persen), KA 2,5 juta orang (16,7 persen), pesawat udara 1,4 juta orang (9,5 persen), sepeda motor 942 ribu orang (6,3 persen).

Sedangkan total biaya transportasi pemudik dari Jabodetabek ke tujuan mudik diperkirakan cukup besar, dengan rincian Jawa Tengah Rp2 triliun, Jawa Barat Rp 945 miliar dan Jawa Timur Rp 791 miliar.

Sementara total dana pemudik yang berasal dari Jabodetabek  yang akan mengalir ke lokasi pemudik dirinci sebagai berikut; Jawa Tengah Rp 3,8 triliun,  Jawa Barat Rp 2,05 triliun dan Jawa Timur Rp 1,3 triliun.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau kepada masyarakat agar tak menggunakan kendaraan motor saat mudik menuju kampung halaman. Menurut dia, selain terdapat fasilitas mudik gratis yang disediakan pemerintah, mudik dengan motor juga membahayakan keselamatan.

Untuk itu, Budi mengimbau kepada masyarakat agar memanfaatkan fasilitas mudik yang telah disediakan. Sejauh ini, kata dia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menggelar pendaftaran mudik gratis sejak Maret lalu melalui situs mudik gratis Dinas Perhubungan di setiap daerah.

Adapun persyaratan mudik gratis dengan layanan kereta api tersebut dilakukan dengan melampirkan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan berlaku untuk satu keluarga satu motor. Terkait mudik gratis, Budi juga mengajak kalangan swasta untuk dapat ikut serta menyelenggarakan fasilitas mudik gratis.

“Kami dorong swasta untuk memperbanyak fasilitas mudik gratis bagi masyarakat,” kata Budi saat ditemui di sela acara ‘Gerakan Indonesia Bersih’, di area Car-Free-Day (CFD) Bunderan HI, Jakarta, Ahad (28/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement