Sabtu 12 Apr 2025 14:41 WIB

Angka Kecelakaan Mudik 2025 Turun 34 Persen Dibandingkan Tahun Lalu

Tercatat sebanyak 4.640 kasus kecelakaan terjadi pada Lebaran 2025.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Kendaraan terlibat kecelakaan saat melintas di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2025). Angka kecelakaan Lebaran 2025 turun sebesar 34,31 persen dibandingkan 2024.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kendaraan terlibat kecelakaan saat melintas di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2025). Angka kecelakaan Lebaran 2025 turun sebesar 34,31 persen dibandingkan 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kecelakaan lalu lintas selama masa Lebaran 2025 dilaporkan mengalami penurunan signifikan. Tercatat sebanyak 4.640 kasus kecelakaan terjadi, menunjukkan penurunan sebesar 34,31 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Data tersebut didasarkan pada data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri pada periode 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025. “Yang paling membahagiakan juga kami adalah tingkat kecelakaan yang menurun yang terjadi pada tahun 2025 ini adalah terjadi penurunan sebesar 34,31 persen dibandingkan tahun 2024,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi saat konferensi pers Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

Baca Juga

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga melaporkan total pergerakan kendaraan pribadi keluar-masuk Jakarta pada masa angkutan Lebaran 2025 (21 Maret-11 April 2025) melalui jalan tol yakni sebanyak 7.095.675 penumpang atau naik 8,48 persen dibandingkan tahun 2024. Berdasarkan data dari Jasa Marga, kecepatan rata-rata di jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) atas arah Jakarta-Semarang pada 21 Maret-11 April 2025 tercatat menjadi 83,66 km per jam atau naik 9,9 persen dibandingkan dengan tahun 2024 yang sebesar 76,06 km per jam.

Sedangkan untuk waktu tempuh Semarang-Jakarta melalui tol Japek atas dari semula pada periode 2024 tercatat 5 jam 44 menit menjadi 5 jam 7 menit pada 2025 dengan presentasi penurunan sebesar 10,7 persen. Pada angkutan umum, menurut data Kemenhub, tercatat ada sebanyak 27.505.543 penumpang pada masa Lebaran 2025 atau naik sebesar 8,50 persen dibandingkan tahun 2024 yang sebanyak 25.349.916 penumpang.

Adapun total pergerakan masyarakat yang terjadi secara nasional pada masa Lebaran 2025 tercatat sekitar 358.211.415 pergerakan, dengan jumlah orang yang melakukan perjalanan atau mobilitas intra dan antarprovinsi se-Indonesia sekitar 154,6 juta orang atau turun 4,69 persen dibandingkan dengan 2024 yang sebanyak 162,2 juta orang. Dudy juga menyampaikan, terdapat beberapa kejadian menonjol selama Lebaran 2025 seperti cuaca buruk dan aktivitas abu vulkanik beberapa gunung, serta beberapa gangguan operasional di berbagai moda transportasi, seperti moda darat terjadi kecelakaan di Gresik, moda udara sedikit gangguan operasional akibat cuaca buruk maupun aktivitas vulkanik dan balon udara.

Pada moda kereta adanya kendala teknis yang mengakibatkan keterlambatan kereta api dan beberapa kejadian kendaraan yang tertemper kereta api seperti di Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Gresik, serta moda laut terjadi kecelakaan kapal di Lombok. Kemenhub bersama stakeholder terkait telah mengeluarkan beberapa kebijakan pengaturan transportasi selama Lebaran 2025 salah satunya seperti pemberlakuan flexible working arrangement untuk ASN dan pegawai BUMN.

Pembatasan angkutan logistik sumbu tiga ke atas, rekayasa lalu lintas bersama Korlantas Polri, penurunan harga tiket pesawat ekonomi domestik, pemberian diskon tarif tol, penerapan delaying system dan clustering untuk mengurai kemacetan di Merak dan Bakauheni, serta program mudik gratis. Dudy menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder atas penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025. Ia juga mengapresiasi masyarakat dalam menjalankan mudik pada masa Lebaran ini dengan baik dan selalu mendengar arahan maupun petunjuk yang disampaikan oleh pemerintah.

“Juga ingin kami sampaikan bahwa pemerintah dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran ini hadir dengan berbagai macam kebijakan yang pada intinya ingin memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melaksanakan angkutan Lebaran tahun 2025,” kata Dudy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement