Senin 25 Mar 2019 15:31 WIB

ICMI Minta Semua Kontestan Sampaikan Narasi Positif

Ketua ICMI mengimbau media sosial jangan justru jadi wadah kampanye hitam.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Jimly Asshiddiqie (tengah)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Jimly Asshiddiqie (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) meminta seluruh pihak menjaga kondusifitas Pemilu 2019. ICMI ingin dua kubu yang bertarung, entah itu timses, relawan, atau simpatisan, menyampaikan narasi-narasi positif. Terlebih untuk para calon presiden dan wakil presiden. Mereka wajib melontarkan gagasan-gagasan visioner demi kemajuan bangsa.

Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie menuturkan, dengan terus menyampaikan tema positif menjelang dekatnya waktu pemilu 2019, itu akan mendorong pendidikan politik yang sehat bagi masyarakat. Khususnya aktivitas di media sosial. "Saat ini kan penyebaran arus informasi bisa melalui banyak cara. Tidak seperti dulu. Sekarang medsos itu dapat jadi wadah menyampaikan pikiran positif," ujar Jimly dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Senin (25/3).

Baca Juga

Jimly menambahkan, jangan sampai medsos justru jadi wadah kampanye hitam. Saling sebarkan kabar hoaks, ujaran kebencian, fitnah, kampanye negatif dan semua keburukan terkait pemilu 2019. Semua kubu capres, cawapres, tim sukses caleg, para calegnya harus berlomba di waktu pemilu yang semakin dekat untuk kebaikan.

Jimly menyebutkan, para pelaku politik Indonesia saat ini mempunyai tanggung jawab keberlanjutan bangsa yang lebih baik ke depan. Dia berharap para elite menggunakan narasi positif. Sehingga, Jimly mengatakan, masyarakat ke depannya tidak terus membudayakan cara buruh dalam berpolitik," jelasnya.

"Kedua paslon maupun para calon wakil rakyat, memiliki pemikiran terbaik untuk Indonesia. Tawarkan gagasan positif, ide-ide terbaik untuk menggaet pemilih. Bukan malah sebaliknya," kata Jimly.

Pemilihan umum serentak akan berlangsung pada 17 April mendatang. Pemilu kali ini cukup spesial dibanding sebelumnya. Masyarakat secara serentak langsung memilih Presiden dan Wapres, anggota DPR, DPD, DPRD provinsi serta DPRD kabupaten dan kota.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement