Rabu 20 Mar 2019 18:15 WIB

Rabu Hijrah di Tasikmalaya Disambut Antusias

Agenda Rabu Hijrah kali ini mengangkat tema Kebangkitan Ekonomi Umat

Rep: Bayu Adji P/ Red: Christiyaningsih
Penyelenggaraan Rabu Hijrah di Masjid Al-Muhajirin, Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Rabu (20/3).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Penyelenggaraan Rabu Hijrah di Masjid Al-Muhajirin, Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Rabu (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekitar 1.500 orang memadati Masjid Al-Muhajirin, Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Rabu (20/3). Ribuan orang itu antusias dalam mengikuti perhelatan Rabu Hijrah yang bertema "Kebangkitan Ekonomi Umat".

Ketua Pelaksana Rabu Hijrah Kota Tasik, Yoga Ahmad Fauzi, mengatakan rata-rata pengunjung Rabu Hijrah adalah generasi muda yang ada di Kota Tasikmalaya dan sekitarnya. Menurut dia, antusiasme yang besar itu harus dimanfaatkan untuk lebih menggali potensi muda yang ada di masjid.

"Alhamdulillah kita dapat support yang luar biasa. Animo massa juga luar biasa," kata dia usai acara kepada Republika, Rabu (20/3).

Berdasarkan pantauan Republika, masjid yang berada di depan Universitas Siliwangi itu memang penuh dengan peserta yang hendak mengikuti Rabu Hijrah. Dimulai sejak ba'da Dzuhur, para peserta terus bertahan hingga acara selesai setelah ba'da Ashar.

Yoga mengatakan melalui acara itu pihaknya ingin mendorong remaja muslim yang aktif di masjid untuk menjadi wirausahawan. Dengan begitu, dari masjid bisa juga berfungsi sebagai wadah remaja yang membangung ekonomi umat yang mampu menghadapi tantangan zaman.

Menurut dia, ekonomi merupakan salah satu cara untuk membangun bangsa. Adanya Rabu Hijrah yang dilakukan, kata dia, berimplikasi besar dalam untuk pemahaman para peserta mengenai ekonomi keumatan. Ia berjanji kegiatan Rabu Hijrah tak akan berhenti hanya sebagai seminar belaka. Setelah ini, Yoga berkomitmen untum menindaklanjutinya dengan program yang konkret dan memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masjid. Salah satunya adalah dengan menciptakan wirausahawan baru.

"Kalau tak ada yang serius mengurus ekonomi, kita tak bisa membangkitkan suatu bangsa. Langkah konkretnya kita akan melakukan pembinaan untuk entepreneur masjid. Minimal pengurus DKM harus memiliki perusahaan yang didorong dari DMI," kata dia.

Yoga menilai, selama ini kegiatan remaja di Masjid Al Muhajirin sebenarnya sudah cukup aktif. Namun, selama ini belum ada orang yang menjembatani aktivitas itu. Dengan adanya Rabu Hijrah, ia optimistis akan banyak lagi remaja yang terlibat untuk memakmurkan masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement