REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Upaya evakuasi anjloknya commuter line jurusan Jakarta-Bogor masih terus dilakukan. Kereta sudah anjlok, keluar rel sejak pukul 10.15 WIB.
Usai kejadian belasan penumpang dibawa ke sejumlah rumah sakit. Ditemui Ahad (10/3) di RS Salak, Lili Septiani (23), salah satu korban mengatakan saat kejadian ia berada di gerbong utama, atau gerbong khusus perempuan. Setelah anjlok penumpang panik. Kondisi di dalam gerbong disebutnya saling injak karena berusaha keluar dari gerbong.
Lili usai kejadian langsung tak sadarkan diri. "Di dalam kondisi saling injak. Terguling ke kiri. Pas turun pingsan, bangun-bangun sudah ada di rumah warga. Pingsannya hitungan menit," ujarnya
Lili yang tinggal di Tangerang dan bertujuan ke Bogor untuk bekerja berada di dekat pintu ketika kereta anjlok. Ia menambahkan saat itu perutnya diinjak dan kakinya kram.
"Saat kejadian, pikirnya cuma anjlok biasa," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pintu masih tertutup ketika terguling. Baru sekitar dua menit setelah terbuka. Ia menambahkan ketika itu ia melihat gerbong kedua terbuka. Ia ingat tidak ada petugas yang membantu memberi instruksi. Di dalam gerbong penumpang terperosok ke bawah.
Dokter Farah, Karumkit tingkat IV RS Salak, mengatakan bahwa kebanyakan korban yang dilarikan ke RS salak menderita trauma ringan hingga sedang. Ia dan pihaknya menegaskan bahwa korban bisa ditangani. Namun, untuk proses rontgen ia telah memberi Informasi untuk dirujuk ke PMI.