REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) Commputer Line pasca-kecelakaan pada Ahad pagi belum bisa melayani tujuan Stasiun Bogor. Untuk sementara, KRL melayani perjalanan baru sampai Stasiun Bojong Gede kembali lagi ke arah Jakarta.
Salah seorang penumpang KRL, Wawan mengatakan, dirinya merasa kesulitan untuk menuju lokasi kantornya di Jakarta.
"Akibat kereta KRL anjlok kemarin dampaknya sangat terasa, karena harus beralih ke transportasi lain dengan biaya bisa tiga kali lipat," ujar Wawan yang setiap hari beraktivitas ke kantor menggunakan moda transportasi KRL di Bogor, Senin (11/3).
Ia mengharapkan KRL bisa cepat kembali beroperasi seperti biasa, dengan melayani masyarakat dari Stasiun Bogor dan Stasiun Cilebut. Menurut data dari PT KCI, KRL yang anjlok adalah KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor pada Ahad (10/3) pukul 10.15 WIB, dan belum ada pembaruan tambahan data jumlah korban hingga Senin (11/3).
Petugas berusaha memindahkan tiang listrik yang menimpa gerbong KRL Commuter Line 1722 yang anjlok di pintu perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (10/3/2019).
Sementara itu, VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa sebelumnya menyatakan, untuk rute perjalanan KRL dari dan tujuan Stasiun Bogor sejauh ini belum bisa dilayani oleh KRL, karena perjalanan sementara baru sampai Stasiun Depok dan Bojong Gede.
"Prasarana jalur rel dan listrik aliran atas dari Stasiun Cilebut menuju Stasiun Bogor sedang dalam proses pekerjaan perbaikan," katanya.
Sejak Ahad hingga Senin rute perjalaman KRL dari Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor masih dalam upaya perbaikan agar segera beroperasi minimal sampai Stasiun Cilebut.
Akibat KRL anjlok tersebut, sejumlah penumpang mengalami luka-luka yang tercatat 19 orang, dan yang masih berada di beberapa rumah sakit berjumlah 14 orang. Mayoritas korban mengalami luka ringan terkena benturan.