Kamis 07 Mar 2019 01:18 WIB

Kelompok Curanmor Lampung Gunakan Senpi Saat Beraksi

Kelompok Lampung sudah beraksi di 10 tempat berbeda di pinggiran Jakarta.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Indira Rezkisari
Polisi menunjukan sejumlah barang bukti senjata tajam berupa celurit dan balok kayu yang digunakan anggota geng motor menghabisi nyawa korbannya di Pondok Gede, Jatiasih, Bekasi, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/3) sore.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Polisi menunjukan sejumlah barang bukti senjata tajam berupa celurit dan balok kayu yang digunakan anggota geng motor menghabisi nyawa korbannya di Pondok Gede, Jatiasih, Bekasi, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/3) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Resmob Unit 2 Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap kelompok kasus pencurian motor (curanmor) yang terjadi di sekitar Duren Sawit, Jakarta Timur, pada akhir Februari 2019 lalu. Kelompok itu terdiri dari lima orang tersangka, tiga di antaranya telah ditangkap polisi. Sementara satu tersangka lagi masih menjadi buronan, dan tersangka yang lainnya tewas ditembak petugas.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, para pelaku berasal dari Lampung. Mereka terdiri dari, YS, DM, dan ZK. “Semuanya ini adalah kelompok dari Lampung. Jadi untuk YS itu sebagai joki atau yang mencari sasaran (korban), kemudian yang dua ini pemetik juga dan joki juga,” kata Argo dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/3) sore.

Baca Juga

Berdasarkan pengakuan sementara pelaku, sambung Argo, kelompok ini sudah melakukan curanmor di 10 tempat berbeda di sekitar pinggiran Kota Jakarta. Barang bukti kendaraan yang dicuri oleh para pelaku kemudian dikirim ke Jawa Barat untuk dijual dengan harga murah.

Argo menjelaskan, sasaran para pelaku adalah sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan maupun di depan rumah yang tepatnya berada di luar pagar. Para pelaku menggunakan kunci T untuk membuka secara paksa kunci motor. “Dan kelompok ini adalah kelompok yang menggunakan senjata api rakitan, bentuknya pistol,” imbuh Argo.

Selain itu, sambung Argo, jika kelompok ini ketahuan saat sedang melakukan aksi kejahatannya, para pelaku akan mengancam korban menggunakan pistol atau bahkan melukai korban. Namun, selama melakukan aksinya, kelompok ini belum pernah ketahuan sama sekali. Sehingga tidak ada korban yang terluka.

Para pelaku ditangkap di sebuah kontrakan di Duren Sawit, Jakarta Timur, pada 28 Februari 2019. Argo pun mengimbau pada masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengunci ketika memarkir motor. “Seyogyanya ditambah kunci pengaman lainnya, upayakan juga parkir motor di halaman parkir,” tutur Argo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement