Ahad 01 Aug 2021 15:44 WIB

Polisi Masih Selidiki Dugaan Peretasan Situs Setkab

Penyelidikan itu dilakukan untuk memastikan dan mencari pelaku peretasan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan saat ini Polri masih menyelidiki adanya peretasan terhadap situs Sekretariat Kabinet (Setkab). Penyelidikan itu dilakukan untuk memastikan dan mencari pelaku peretasan terhadap situs tersebut. (Foto: Irjen Argo Yuwono, kanan)
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan saat ini Polri masih menyelidiki adanya peretasan terhadap situs Sekretariat Kabinet (Setkab). Penyelidikan itu dilakukan untuk memastikan dan mencari pelaku peretasan terhadap situs tersebut. (Foto: Irjen Argo Yuwono, kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan saat ini Polri masih menyelidiki adanya peretasan terhadap situs Sekretariat Kabinet (Setkab). Penyelidikan itu dilakukan untuk memastikan dan mencari pelaku peretasan terhadap situs tersebut.

"Dalam penyelidikan," kata Argo, melalui pesan singkat, Ahad (1/8).

Baca Juga

Diketahui Setkab.go.id diretas dengan mengubah tampilan web oleh hacker berinisial Zyy Ft Lutfifake Padang Blackhat. Situs yang semestinya berisi informasi terkait kegiatan Presiden Joko Widodo dan Kabinet Indonesia Maju itu hanya menampilkan foto demonstran yang tengah memegang Bendera Merah Putih saat aksi demonstrasi di Gedung Parlemen pada 2019. 

Tidak hanya menampilkan gambar yang sempat viral di tahun 2019, peretas juga membubuhkan narasi yang menggambarkan kondisi di Indonesia. Dalam narasinya, peretas menyebut saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja, terjadi kekacauan di mana-mana. Kemudian peretas juga mempertanyakan keberadaan keadilan di tanah air.

"Kekacauan di mana-mana, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Rakyat harus di rumah tanpa ada dispensasi dan kompensasi apa pun yang membuat rakyat Indonesia merasa stres dan depresi. Penguasa menikmati dunianya sendiri dengan gaji yang mengalir tiap hari. Di mana keadilan di negara ini. Pancasila," tulis peretas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement