REPUBLIKA.CO.ID, Satu hari pascapenangkapan politikus Partai Demokrat Andi Arief karena terkait narkoba, beredar rumor di ditangkap bersama seorang wanita di dalam kamar sebuah hotel di Jakarta. Pada awalnya, pihak kepolisian membantah adanya seorang wanita saat penangkapan Andi.
“AA (Andi Arief) ditangkap sendiri. Dari mana informasi tentang perempuan itu?,” kata Iqbal. Ia melanjutkan, kabar dan foto yang beredar tentang AA yang mencoba menghilangkan barang bukti ke dalam toilet, pun tak benar. “Saya sampaikan tidak ada upaya penghilangan barang bukti. Itu katanya closed (MCK duduk) sampai dicopot. Itu semua belum tentu benar,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Muhammad, Senin (4/3).
Namun, sehari kemudian, Selasa (5/3), atau hari ketiga pascapenangkapan, Ahad (3/3), Iqbal menyebutkan bahwa polisi menemukan petunjuk adanya perempuan dalam kamar hotel Andi Arief, sebelum dilakukan penggerebekan itu. Namun, perempuan tersebut bukan caleg dari Partai Nasdem seperti yang ramai beredar di media sosial.
"Ya, betul inisialnya L, tetapi tidak ada kaitannya dengan yang beredar. Ada yang bilang caleg, politikus, itu tidak ada kaitannya," kata M Iqbal di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/3).
Iqbal menuturkan perempuan berinisial L yang diduga sahabat dan saling kenal dengan mantan aktivis 1998 tersebut, hingga kini masih dimintai keterangan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri. Kemungkinan perempuan itu turut mengonsumsi sabu sebelum dilakukan penggerebekan pada Minggu (3/3) petang pun masih didalami.
"Apakah L ini juga mengonsumsi narkoba, apakah L ini ada kaitannya jaringan sedang didalami," ujar M Iqbal.
Terpisah, mantan ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 Mahfud MD mengingatkan agar aparat kepolisian tetap profesional dalam menangani kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan Andi Arief. Polisi juga menurutnya harus tetap melanjutkan proses hukum, meski ada tudingan-tudingan dari pihak tertentu, kasus tersebut berbau politis.
"Andi Arief ditangkap dan macam-macam, saya menyerukan polisi profesional. Jangan ada pertimbangan, karena partai politik minta biar tidak gaduh ditunda dulu, hukum tidak begitu," kata Mahfud saat menghafiri Dies Natalis Universitas Narotama Surabaya, Selasa (5/3).
Menurut Komisioner Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut, hukum harus bekerja cerdas. Jika ada yang ketahuan maka harus dibuktikan dan tidak boleh ada pertimbangan yang terlibat adalah tokoh politik atau bukan. Maka dari itu, lanjut dia, dibutuhkan profesionalisme dari aparat kepolisian.
"Termasuk Andi Arief dan semua. Berdasar bukti dan tidak boleh pilih orang, pilih kasus, dan tidak dipengaruhi politik, baik agenda politik umum, tekanan politik, atau pesanan politik kelompok tertentu. Polisi harus profesional," ujar Mahfud.
Politikus Partai Demokrat Andi Arief di dalam tahanan setelah diamankan oleh petugas Polda Metro Jaya.
Mahfud berpendapat, pembangunan hukum di Indonesia agak terganjal. Itu tak lain karena politik telah bergeser oleh oligarki secara partikal. Saat ini, kata Mahfud, kekuatan politik didominasi oleh elite-elitenya, dan ini saling berkolusi membuat aturan tidak menguntungkan rakyat.
"Para elite itu tidak mengerti hubungan internasional dan kedaulatan. Itu sebabnya pembangunan hukum tersendat," ujar Mahfud.
Klarifikasi
Livy Andriany, seorang caleg DPR dari Partai Nasdem yang disebut-sebut sebagai perempuan dalam kamar Andi saat ditangkap memberikan klarifikasinya. Menurutnya, rumor yang menyebut bahwa perempuan yang ada saat penangkapan Andi Arief adalah dirinya sangat tidak benar.
"Dengan ini saya menegaskan bahwa saya bukan perempuan yang berada di kamar itu," kata Livy Andriany, Selasa (3/5).
Livy menegaskan, dirinya amat menyesalkan dan menyayangkan beredarnya foto dengan narasi, dialah (Livy) yang ada di kamar hotel saat Andi Arief ditangkap polisi.
Caleg Nasdem Dapil IV Jawa Tengah itu menuturkan, dirinya sedang berada di kediamannya bersama ibu dan keluarga besarnya. Livy mengatakan, ia sedang menikmati akhir pekan bersama keluarga setelah pulang berkampanye di dapil.
"Pada saat penangkapan Andi Arief, saya sedang berada di kediaman saya bersama ibu dan keluarga besar saya menikmati akhir pekan, karena saya baru saja pulang dari dapil," kata Livy.
Sampai saat ini, Livy mengaku sedang sibuk berkampanye di Dapilnya. Ia berharap agar masyarakat berhenti menyebarluaskan foto yang mengaitkan dirinya dengan penangkapan Andi Arief. Ia menegaskan akan melaporkan ke ranah hukum bilamana ada orang yang mengganggu privasinya.