Senin 04 Mar 2019 15:34 WIB

Kemensos Sebut 156 Lokalisasi Prostitusi Berhasil Ditutup

Berdasarkan data pada Kementerian Sosial terdapat 168 lokalisasi di Tanah Air

Lokalisasi prostitusi Dolly di Surabaya, Jawa Timur
Foto: reuters
Lokalisasi prostitusi Dolly di Surabaya, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS & KPO) Kementerian Sosial, Sonny W Manalu mengatakan sebanyak 156 lokalisasi prostitusi berhasil ditutup selama priode 2016-2019. Hal itu dikatakan Sonny W. Manalu dalam kegiatan rapat koordinasi komunikasi informasi dan edukasi Kemensos RI bersama tim teknis penutupan lokalisasi KD dalam rangka pemulangan eks WTS lokalisasi KD di Kota Kupang di Kupang, Senin (4/3).

Ia mengatakan penutupan lokalisasi berupakan program pemerintah untuk menjadikan Indonesia bebas dari lokalisasi prostitusi pada 2019. Dia mengatakan, berdasarkan data pada Kementerian Sosial terdapat 168 lokalisasi di Tanah Air dengan puluh ribu wanita yang menjadi pekerja seks komersial. Ia mengatakan selama empat tahun terakhir ada 156 lokalisasi yang ditutup dan puluhan ribu pekerja seks komersial (PSK) telah berhasil dikembalikan keluarganya.

"Masih ada 12 lokalisasi prostitusi yang belum ditutup dan diupayakan pada tahun 2019 lokalisasi itu akan ditutup secara total," tegas Sonny.

Pemerintah, kata Sonny, tidak hanya menutup tempat lokalisasi tetap juga melakukan pembinaan terhadap pelaku prostitusi seperti meningkatkan keterampilan agar mendapatkan penghasilan yang halal dan layak.

"Pemerintah merasa prihatin dengan kondisi puluh ribu wanita yang bertahun-tahun bekerja sebagai PSK. Penutupan lokalisasi dilakukan agar kesejahteraan hidup para psk meningkat dengan memberikan bantuan modal usaha agar para PSK tidak lagi terjerumus dalam dunia prostitusi," tegas Sony.

Sonny mengapresiasi terhadap Pemerintah Kota Kupang yang melakukan penutupan terhadap lokalisasi karang dempel (KD) pada 1 Januari 2019. Ia mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan modal usaha terhadap para mantan penghuni Karang Dempel untuk mendukung kegiatan alih profesi ketika para psk tiba didaerah asalnya masing-masing untuk membangun ekonomi keluarga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement