Jumat 22 Feb 2019 20:40 WIB

PDIP Tanggapi Keunggulan di Pemilih Muslim Versi Survei

PDIP merasa selama ini kerap difitnah menjaga jarak dengan pemilih muslim.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Logo PDIP (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Logo PDIP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan terus berupaya menjaring suara pemilih muslim. Hal ini diungkapkan sebagai respon atas hasil survei LSI Denny JA yang menempatkan PDIP unggul di kalangan pemilih muslim dengan angka elektabilitas 18,4 persen.

"Ini tentu adalah sebuah tanggung jawab bagi kami untuk menjalankan amanat dengan sebaik-baiknya," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto di sela safari kebangsaan di Bandung, Jumat (22/2).

Baca Juga

Hasto mengatakan, selama ini PDIP banyak diserang dengan memunculkan stigma partai yang menjaga jarak dengan kalangan muslim. Bahkan, dia mengungkapkan, kerap muncul berita bohong dan berbagai fitnah yang ditujukan kepada PDIP.

Hasto mengatakan, serangan itu dinilai terbukti belum ampun jika melihat hasil survei yang menyebut PDIP masih banyak dipilih kalangan muslim. Dia mengungkapkan, hasil survei LSI Denny JA terbukti bahwa dukungan mayoritas umat Islam kepada partai politik diberikan kepada PDIP.

Menurut Hasto, PDIP selalu berupaya menjaring komunikasi dengan tokoh-tokoh muslim. Melalui safari politik misalnya, PDIP beberapa kali menyambangi pondok pesantren dan menemui ulama. Ia optimistis, dukungan dari pemilih kalangan muslim semakin kuat mengigat Jokowi didampingi Ma'ruf Amin.

"Sejak 2004 belum ada lagi capres atau cawapres dari kalangan ulama. Keputusan Jokowi menggandeng Ma'ruf juga didasari keyakinan kalau Ketua MUI itu adalah sosok ulama yang mengayomi," katanya.

Hasto memastikan partainya terus bergerak menggalang dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf. Sekretaris Tim Kampanye (TKN) pasangan calon 01 ini meyakini, semakin banyak dukungan terhadap capres pejawat akan berimbas positif bagi partai.

Survei terkini LSI Denny JA, PDIP menjadi partai teratas di kalangan pemilih muslim dengan tingkat keterpilihan 18,4 persen. Kendati, jarak itu relatif tipis dibandingkan dengan Gerindra yang memperoleh suara sebanyak 16,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement