Jumat 22 Feb 2019 17:03 WIB

Emil Minta Ulama Ceramah Kebersihan Citarum Setahun Penuh

MUI Jabar diminta menegaskan ulama untuk ceramah pentingnya jaga kebersihan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Sungai Citarum, di daearah Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sungai Citarum, di daearah Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum mulai menyusun rencana kerja dalam merehabilitas sungai yang ditargetkan tuntas kurang dari tujuh tahun. Menurut Gubernur Jabar, Pentahelix menjadi jurus lima unsur yang hendak dilancarkan Citarum Harum demi mengembalikan sungai terpanjang di bumi Priangan kembali menjadi sumber kehidupan. Yakni, dengan kolaborasi A-B-C-G-M, Academician, Business, Community, Government, dan Media.

"Kelima unsur tersebut harus kompak, saling dukung, untuk membangun Citarum yang harum, bersih, sehat, dan lestari. Satu unsur lagi yang sangat penting adalah ulama," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Jumat (22/2).

Baca Juga

Emil optimistis lima sampai tujuh tahun ke depan, normalisasi Citarum akan berhasil kalau semua elemen ini kompak. Apalagi, saat ini telah dibuat buku pedoman Citarum Harum, di dalamnya memuat masing- masing peran akan mengerjakan apa dengan target apa. Nantinya tiap akhir tahun akan dievaluasi.

"Target harus ada perkembangan 15- 20 persen setiap tahunnya. Jadi di akhir proses kita harapkan bisa mengembalikan Citarum," katanya.

Terkait aspek agama, menurut Emil, ia meminta Ketua MUI Jabar agar meminta semua ulama dalam satu tahun ceramahnya berhubungan dengan kebersihan. Hal ini, telah ia terapkan di Kota Bandung dan telah sukses.

"Jadi, saat saya jadi wali kota pengajian-pengajian di Kota Bandung  pada 2014 mayoritas mengangkat tema kebersihan. Hasilnya, tiga tahun kami dapat penghargaan Adipura. Setengahnya, itu peran kiai dan agama," papar Emil.

Menurut Emil, ia pernah melihat ada ibu-ibu pulang ngaji, buang sampah secara berombongan ke sungai membuang dus bekas makanan. Dengan isi ceramah soal kebersihan sungai, maka fundamental harus kembali ke nilai-nilai yang disiapkan.

"Saya mengajak ulama untuk keberhasilan Citarum harum. Satu dari keberhasilan Citarum Harum saya yakin karena peran ulama," katanya.

Emil mengatakan, ia sedang menyiapkan rencana aksi. Dalam rencana itu, ada tugas masing-masing individu dan kelompok misalnya pramuka tugasnya apa. Karena, jumlahnya ratusan kelompok dan ribuan individu. Penyusunan program ini dilakukan seiring akan segera cairnya dana Rp 605 miliar dari pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan di sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.

Meski belum merinci, Emil menyontohkan beberapa tugas dalam penanganan Sungai Citarum. Salah satunya, menyangkut edukasi ke masyarakat agar lebih menyadari pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta menjaga tanaman dan pohon dalam setiap harinya.

"Yang mengedukasi ini nantinya siapa, di mana, targetnya apa," katanya.

Selain itu, kata dia, dalam rencana aksi ini pun pihaknya akan melibatkan banyak komunitas untuk meningkatkan kesadaran warga khususnya dalam menjaga lingkungan.

Menurut Emil, ia mengumpulkan semua penugasan agar setiap tahun semakin baik. "Sangat terukur, siapa melakukan apa itu sedang disiapkan," katanya.

Emil pun memastikan, penanganan Sungai Citarum mulai tahun ini akan lebih detail dan merangkul semua pihak. Selain karena anggaran yang akan segera cair, mereka pun bertugas karena kekuatan inovasi kita sudah semakin baik.

"Inovasi lainnya akan kita hadirkan. Mudah-mudahan keberhasilan ini bisa menjadi model nasional. Memang harus begini, semua harus turun dalam satu organisasi seperti Citarum," katanya.

Sementara menurut Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, kerusakan Sungai Citarum tidak terlepas dari ulah manusia. Salah satunya limbah industri dan rumah tangga yang dibiarkan begitu saja mengalir ke sumber kehidupan tersebut. "Bertahun-tahun kita membiarkan limbah Sungai Citarum," katanya.

Selain itu, kata dia, kerusakan kawasan hulu turut memperparah kerusakan di sungai tersebut. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bahu membahu dalam mengatasi kerusakan tersebut. "Kita harus kembali ke alam, merawat alam. Kita jaga alam, maka alam jaga kita," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement