REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta para kepala desa untuk meneriakkan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini dilakukannya dalam acara Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang juga dihadiri presiden.
Usai Jokowi menyampaikan sambutan, Tjahjo meminta para kepala desa berdiri dan meneriakkan yel-yel soal dana desa. "Saya minta para kepala desa berdiri. Kalau saya bilang Dana Desa, jawab Pak Jokowi," ujar Tjahjo, Rabu (20/2).
Tak lama setelahnya, yel-yel pun diteriakkan.
"Dana Desa!" ujar Tjahjo.
"Pak Jokowi!" sahut para kepala desa yang hadir.
Setelahnya, Tjahjo masih menimpali teriakan para kepala desa dengan sebuah pernyataan. Ia mengingatkan bahwa adanya dana desa yang mengalir ke desa-desa sejak 2015 adalah hasil dari kerja Jokowi.
"Ingat anggaran dana desa karena ada Pak Jokowi," katanya.
Dalam acara yang sama, Presiden Jokowi juga meminta kepala desa mengambil peran untuk meluruskan kabar bohong atau hoaks tentang dirinya. Di hadapan ribuan perangkat desa yang hadir dalam Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Jokowi menyebutkan bahwa hoaks hanya akan memecah kerukunan masyarakat.
Jokowi memang sempat menyebut sejumlah hoaks yang ditudingkan padanya, yakni kabar bahwa dirinya terlibat PKI, kabar bahwa dirinya antek asing, hingga kabar dirinya mengkriminalisasi ulama.
"Saya kira isu ini harus bapak ibu luruskan. Jangan didiamkan, karena kalau didiamkan yang buat isu akan bikin isu lain. Kepala desa harus meluruskan. Karena hasil survei kita 9 juta orang percaya. Ini bisa menganggu kerukunan," jelas Jokowi di hadapan para kepala desa.