Sabtu 16 Feb 2019 01:47 WIB

Prabowo Kenalkan Puluhan Pakar untuk Indonesia Menang

Prabowo yakin pemerintahan yang kuat akan mengembalikan kejayaan Indonesia.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/21019).
Foto: Antara/Aji Styawan
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/21019).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Calon Presiden RI Prabowo Subianto memperkenalkan puluhan pakar untuk Indonesia Menang saat Pidato Kebangsaan bertema "Mewujudkan Swasembada Energi, Pangan, dan Air" di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/2). Puluhan pakar itu terdiri atas enam orang pakar ekonomi, empat orang pakar infrastruktur, 12 orang pakar energi dan pangan, dan 7 pakar SDA dan lingkungan hidup.

Dengan pakar yang mendukungnya, Prabowo yakin mampu mengembalikan kekayaan Indonesia yang saat ini mayoritas berada di luar negeri. Prabowo optimistis dengan pemerintahan yang kuat, tegas, dan bebas korupsi, Indonesia akan kembali merebut kejayaan.

Baca Juga

"Memperingatkan bangsa Indonesia mengapa kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia? Berarti, kita mengarah ke keterpurukan. (Puluhan pakar) ini adalah tim yang membantu kami merancang solusi untuk persoalan bangsa yang akan kita atasi. Tentunya tidak semua hadir, tetapi ada juga yang tidak hadir," kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengibaratkan negara adalah sebuah tubuh atau bodi politik. Tubuh manusia ada saatnya tumbuh, berkembang, dan sakit begitu juga dengan sebuah negara. Untuk itu, Prabowo meminta elite pemerintah mengakui jika kondisi negara tengah sakit atau terpuruk dan segera mencari solusi.

"Jadi, kalau negara dalam keadaan sulit, para pemimpin, para cendekiawan harus berani untuk meneliti keadaan sendiri. Harus berani melihat realita kalau ada masalah, kalau ada kekurngan, kalau ada penyakit, harus berani untuk mengatakan ini masalahnya, ini kekurangannya. Ini penyakit kita," papar Prabowo.

Sebelum mengalami keterpurukan yang lebih jauh, kata Prabowo, pemimpin harus bisa merawat, membina, memelihara, dan memupuk sebuah negara. Jika mengalami kerusakan, harus berkonsultasi dengan para pakar dan ahli agar bisa diselamatkan.

"Berani untuk meneliti keadaan sendiri, harus berani melihat realita. Kalau ada masalah, kalau ada kekurangan, kalau ada penyakit harus berani untuk mengatakan ini masalahnya, ini kekurangannya," tegas Prabowo.

Nama-nama pakar tersebut diantaranya, Prof. Burhanuddin Abdullah, mantan Gubernur Bank Indonesia, Dr. Dradjad Wibowo, pakar ekonomi, Dr. Ichsanuddin Noorsy, pakar ekonomi, Suhendra Ratu, mantan Staf Khusus Kementerian PU, Marco Kusuma, pakar perumahan, Sudirman Said, Mantan Menteri ESDM, Dr. M. Said Didu, mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Kardaya Warnika anggota Komisi VII DPR RI, Dr. Rachmat Pambudy, pakar pangan, Ferry Mursyidan Baldan, mantan Menteri Pertanahan, Fabby Tumiwa, Direktur Institute for Essenth Services Reform, hingga Aria Witoelar, CEO Arya Watala Capital.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement