Senin 11 Feb 2019 10:26 WIB

Emil Dorong Warga Jabar Optimalkan Potensi Bisnis Peternakan

Peluang bisnis peternakan masih besar karena permintaan tak sebanding dengan pasokan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Friska Yolanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil  (Emil) mengajak masyarakat Garut dan Jawa Barat untuk menggeluti secara serius bisnis di sektor peternakan. Ia manergetkan lima tahun ke depan, Jabar bisa swasembada protein hewani secara mandiri.

“Peluang bisnis peternakan itu luar biasa besar karena kita kekurangan daging sapi 370 ribu ton, kekurangan ayam, ikan dan sebagainya,” ujar Emil selepas pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) peternakan rakyat di kantor BRI Garut akhir pekan lalu.

Menurutnya, peluang bisnis sektor peternakan di Jawa Barat cukup potensial. Besarnya permintaan, belum sebanding dengan pasokan barang dari dalam atau peternal lokal Jawa Barat.

”Oleh karena itu, kalau mau jadi entrepreneur yang paling gampang dari sisi peluanganya, tidak usah usaha cari-cari, peluangnya adalah peternakan,” kata dia.

Ia mencontohkan, kebutuhan daging sapi masyarakat Jabar tiap tahun sekitar 130 ribu ton, namun pasokan dari peternak lokal baru bisa menghasilkan 46 ribu ton. Artinya, lanjut dia, ada peluang 80 ribu ton lagi.

Kemudian, kebutuhan telur ayam setiap tahun mencapai 500 ribu ton, namun pasokan peternak lokal baru sampai 172 ribu ton. Sehingga ada peluang besar hingga 320 ribu ton. 

”Makanya, sebarkan ke anak-anak milenial untuk beternak secara optimal,” kata dia. Saat ini, jumlah penduduk Jawa Barat nyaris mencapai 50 juta jiwa, atau sekitar 20 persen dari total penduduk nasional. Sedangkan sebagian besar kebutuhan protein masih dipenuhi pasokan dari luar daerah dan luar negeri.

Untuk mendukung rencana warga Jabar agar terjun pada sektor peternakan, ia pun siap menjadi penghubung antara pelaku usaha dengan akses permodalan. Pengusaha ternak pun akan dimudahkan dalam penyaluran KUR dengan bunga 7 persen.

Bahkan ia menargetkan, modal KUR yang tersalurkan untuk sektor peternakan bisa naik hingga dua kali lipat pada tahun depan. "Saat ini baru Rp 400-an miliar, targetnya bisa mencapai Rp 800 miliar hingga tahun depan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement