REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto menilai, pernyataan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi soal selain pendukung Jokowu tidak boleh lewat tol, hanya sebuah bercandaan. TKN mengatakan, pernyataan itu merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah kepada kinerja pemerintah pusat.
"Ya itu kan gojekan (bercandaan). Namanya tol mana bisa dipilih. Itu menunjukan gojekan bahwa wali kota Semarang mengapresiasi atas kerja cepat dari Pak Jokowi," kata Sekretaris TKN KIK Hasto Kristiyanto di Jakarta, Ahad (3/2).
Hasto melanjutkan, ia mengajak masyarakat untuk melihat secara objektif prestasi yang telah dilakukan pemimpin negara. Sekeretaris Jendral PDIP itu mengatakan, jangan hanya karena pemilu jika ada persoalan dianggap sebagai dan dilihat dari sisi negatifnya. "Jadi wali kota Semarang mari kita lihat sebagai hal yang positif karena kepemimpianan Pak Jokowi itu untuk semua warga bangsa," katanya.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritisi pernyataan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang mengatakan selain pendukung Jokowi tidak boleh lewat tol. BPN menilai pernyataan itu bersifat provokatif dan dapat menyulut kemarahan semua pihak.
"Jelas ini pernyataan provokatif. Apalagi dia penyelenggara negara yang gajinya dibayar rakyat. Rakyat disekat-sekat dan diadu domba. Rakyat berhak menikmati seluruh fasilitas negara," kata Juru Bicara BPN Andre Rosiade dalam keterangan di Jakarta, Ahad (3/2).
Andre berpendapat, pernyataan itu berpotensi menyulut kemarahan semua pihak yang menginginkan kesejukan demokrasi saat jelang Pilpres 2019. Telebih, dia mengaatakan, pernyataan itu disampaikan oleh seorang pejabat negara.
Seperti diketahui, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menanfaatkan cuti dinas untuk mengajak masyarakat mendukung paslon 01. Ajakan disampaikan Hendrar dalam pidato gladi resik, sebelum kedatangan calon presiden Jokowi yang saat itu akan bertemu Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah, di Hotel MG Setos Semarang, Sabtu (2/2). Hendi menyebut jika siapapun yang tidak memilih Jokowi-Maruf untuk tidak menggunakan jalan tol karya pemerintah saat ini.