Senin 15 Jul 2019 06:21 WIB

TKN: Partai Koalisi Sudah Sodorkan Nama untuk Jadi Menteri

Nama-nama yang disodorkan kepada Jokowi itu tidak beserta bidangnya.

Pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin berserta isteri memberikan salam kepada para pendukung dan relawan dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convetion Center, Bogor, Jabar, Ahad (14/7).
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin berserta isteri memberikan salam kepada para pendukung dan relawan dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convetion Center, Bogor, Jabar, Ahad (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani membenarkan sejumlah partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Kerja sudah menyodorkan sejumlah nama kepada Jokowi untuk dijadikan Menteri Republik Indonesia periode 2019-2024. Partai-partai tersebut di antaranya PKB, Partai Nasdem, dan PPP.

"Kan kalau Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut 10 (nama), Partai NasDem 11 (nama), PPP sembilan (nama). Sembilan nama itu kami sudah serahkan ke Pak Jokowi," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu kepada awak media saat menghadiri acara "Visi Indonesia" di Sentul International Convention Center (SICC) Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (14/7/2019).

Baca Juga

Nama-nama yang disodorkan kepada Jokowi itu tidak beserta bidangnya. Sebab, menurut Arsul, penempatan nama-nama tersebut akan diramu oleh Jokowi menyesuaikan kebutuhan dari Kabinet Indonesia Kerja (KIK) periode 2019-2024.

"Posnya belum disebut. Dipilih berapa itu biar urusannya Pak Jokowi. Kita serahkan ke Pak Jokowi. Mau menambah, PPP juga tidak akan menyatakan keberatan, mau tidak menambah juga tidak keberatan. Artinya menunggu Pak Jokowi," kata Arsul.

photo
Arsul Sani (Republika)

Sebelumnya, Presiden Jokowi menanggapi pertanyaan terkait permintaan jatah menteri dari partai politik koalisinya. Jokowi mengaku tak keberatan terhadap jumlah jatah menteri yang diminta oleh para petinggi partai.

"Ya enggak apa-apa, mau minta 10 mau minta 11 mau minta sembilan kan gak apa-apa, wong minta aja," ujar dia, Jumat (12/7).

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyatakan segera mengumumkan jajaran menteri kabinet di pemerintahan periode keduanya. Nama-nama menteri yang akan menjabat pun sudah disiapkannya. "Secepatnya," kata Jokowi. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding memasrahkan pemilihan menteri kabinet Indonesia Kerja jilid II kepada Presiden terpilih Joko Widodo. Ia menghargai apa pun keputusan Jokowi mengenai pemilihan menteri periode 2019-2024.

Karding menilai Jokowi sudah punya pengalaman mumpuni di bidang pemerintahan. Ia mengatakan Jokowi paham sosok seperti apa yang dibutuhkan menjadi menteri demi menunaikan janji-janji kampanye.

"Soal usulan parpol berapa pun usulannya tentu karena itu hak preogatif maka Jokowi sudah tahu orangnya siapa dan ditempatkan dimana. Karena beliau pengalaman lima tahun ini sudah paham mana titik yang perlu dibenahi dan ditekankan," katanya pada Republika.co.id, Jumat (12/7).

photo
Abdul Kadir Karding (Republika)

Aktivis Nahdlatul Ulama itu merasa tak masalah bila Jokowi mengumumkan rencana kabinetnya dalam waktu dekat. Dengan demikian, para menteri terpilih dapat menyiapkan diri menghadapi masalah di Kementeriannya.

"Jadi kalau Jokowi akhirnya memutuskan untuk mengumumkan kabinetnya maka itu juga baik agar pertama ada persiapan bagi kabinet itu sebelum dilantik sudah matang. Dan tahu apa yang dikerjakan dan rencananya," ujarnya.

Menurut dia, pengumuman kabinet 2019-2024 berperan sebagai bentuk transparansi publik. Nantinya masyarakat dapat menilai lebih dulu menteri yang bakal dipekerjakan Jokowi.

"Kedua, bisa ekspos ke publik sejauhmana seorang menteri mendapatkan harapan dan masukan publik," ucapnya.

Baca Juga: Voxpol Rilis 30 Kandidat Menteri Jokowi-Maruf

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement