Sabtu 02 Feb 2019 04:10 WIB

Mandi di Sungai Mentaya, Tangan Nelayan Putus Digigit Buaya

Warga diimbau untuk tidak beraktivitas di sungai saat hari sudah gelap.

Buaya.
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Buaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Seorang warga Kotawaringin Timur dilarikan ke rumah sakit setelah tangan kirinya putus digigit buaya. Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah di Sampit, Muriansyah, mengatakan ini merupakan kasus pertama di 2019 serangan buaya terhadap manusia.

Muriansyah mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat berada di sungai. Masyarakat diminta menghindari beraktivitas di sungai saat hari mulai atau sudah gelap karena itu merupakan saat sangat rawan kemunculan buaya.

Baca Juga

Menurut Muriansyah, hampir setiap tahun terjadi serangan buaya terhadap manusia di Sungai Mentaya. BKSDA sudah sejak lama memasang papan pengumuman untuk mengingatkan masyarakat mewaspadai serangan buaya.

"Di wilayah itu terdapat habitat buaya, diperkirakan di kawasan Pulau Lepeh yang terletak di tengah Sungai Mentaya," ujarnya.

Kasus tersebut bermula saat korban yang diketahui bernama Julhaidir (41) tengah menciduk air sungai untuk mandi di Sungai Seranggas yang merupakan di anak Sungai Mentaya wilayah RT 09 Desa Lempuyang sekitar pukul 18.30 WIB.

Julhaidir yang berprofesi nelayan tak menyadari ada buaya di dekatnya mandi. Satwa ganas itu menerkam tangan kiri warga Dusun Seranggas, Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit itu hingga tubuhnya terseret ke dalam sungai.

Dia berusaha melepaskan diri dari gigitan buaya yang belum diketahui jenisnya itu. Ia pun kehilangan tangan kiri hingga bagian sikunya.

Dengan sisa tenaganya, Julhaidir berenang ke permukaan sungai dan berteriak meminta pertolongan. Warga pun berdatangan dan bergegas mengeluarkan korban dari sungai.

Julhaidir dilarikan ke Rumah Sakit Pratama Samuda. Ia dikabarkan akan dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatan penanganan lebih intensif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement