REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang menyatakan bahwa PBB memberikan dukungannya ke pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Sandiaga menilai ada ketidaksesuaian antara keputusan pusat dan kenyataan yang ditemui di lapangan.
"Jadi kami kemarin di Madura khususnya di Pamekasan teman-teman PBB di sana menyatakan dukungan, dan tadi juga kami di Bangkalan beberapa teman-teman PBB. Jadi ada sebuah diskoneksi antara elit dan akar rumput," kata Sandiaga, di Jakarta, Ahad (27/1) malam.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu juga mempersilakan kepada seluruh masyarakat untuk menentukan pilihannya. Selain itu ia juga menghormati keputusan Yusril yang pada akhirnya memilih merapat ke Jokowi-Maruf Amin. "Kita maknai sebagai satu keindahan dalam berdemokrasi dan mereka tidak harus masuk ke dalam ranah untuk memecah belah karena ini tentu menjadi domain daripada pbb sendiri, kita hormati keputusannya tapi kita akan terus bekerja keras dalam 80 hari ke depan," ujarnya.
Sandi optimistis di hari yang tersisa ini aroma perubahan semakin terasa. "Kita yakin masyarakat sudah sangat ingin perubahan khususnya di bidang ekonomi," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menegaskan dukungan PBB kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019. Menurut Yusril dukungan tersebut sudah diputuskan secara resmi oleh Dewan Pimpinan Partai PBB.
Yusril mengatakan, sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai, bahwa kewenangan untuk memutuskan dukungan pasangan calon presiden dan wakil presiden melalui rapat pleno DPP.
"Ya sebetulnya (dukungan ke Jokowi Ma'ruf) itu sudah diputuskan oleh Dewan Pimpinan Pusat PBB sesuai dengan mekanisme internal partai," ujar Yusril di sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PBB di Ancol, Jakarta, Ahad (27/1).