Rabu 16 Jan 2019 22:48 WIB

Prabowo-Sandi Gelar Simulasi Debat Pilpres Bersama Ahli

Ahli yang hadir adalah mantan pimpinan KPK serta mantan Komisioner Komnas HAM.

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bersiap menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Senin (14/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bersiap menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Senin (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo Subianto dan Sandiaga menggelar simulasi debat bersama para ahli menjelang debat capres pada Kamis (17/1) malam. Ahli yang hadir dalam simulasi adalah mantan pimpinan KPK serta mantan Komisioner Komnas HAM.

"Hari ini simulasi dilakukan di Kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta dan kemarin berdiskusi di Hambalang, Bogor bersama para tokoh dan ahli," kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Rabu (16/1).

Dahnil mengatakan para ahli yang hadir dalam simulasi tersebut antara lain mantan Ketua KPK Busyro Muqqodas, mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dan Hafidz Abbas, mantan Menteri ESDM Sudirman Said, anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad. Menurutnya, dalam simulasi tersebut, Prabowo-Sandi lebih banyak menerima masukan terkait isu-isu yang akan diangkat dalam debat tersebut seperti Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme.

"Prabowo-Sandi tidak sediakan waktu khusus membicarakan tentang penampilan seperti 'gimmick' harus seperti apa karena kami tidak punya konsultan seperti itu. Berbeda dengan Jokowi-Ma'ruf ada Tina Talisa sebagai konsultannya," ujarnya.

Menurut Dahnil, simulasi-simulasi tersebut terkait dengan konten yang akan disampaikan Prabowo-Sandi dalam debat besok. Dahnil mencontohkan simulasi tersebut dilakukan dengan menjadikan dirinya sebagai moderator debat lalu Prabowo dan Sandi menjawab pertanyaan sehingga lebih pada konten debat.

"Pertanyaan yang diberikan KPU sebanyak 20 merupakan abstraksi bagi kami karena hanya empat pertanyaan yang keluar terkait isu masing-masing," ucapnya.

Selain itu, Dahnil juga menampik kalau ahli yang dilibatkan dalam diskusi dan simulasi tidak ada berlatar belakang pengetahuan terorisme. Dia mencontohkan Busyro memiliki riset tentang terorisme, Hafidz Abbad dan dirinya juga banyak terlibat dalam masalah terorisme.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement