Rabu 16 Jan 2019 09:21 WIB

Pemerintah Tingkatkan Konektivitas Pulau Terdepan di Maluku

Pemerintah ingin menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meresmikan Jembatan Leta Oar Ralan yang menghubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku, Kamis, (10/1).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meresmikan Jembatan Leta Oar Ralan yang menghubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku, Kamis, (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan jalan dan jembatan di pulau terdepan Indonesia yakni Pulau Yamdena, Pulau Selaru, dan Pulau Larat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku terus ditingkatkan. Hal ini sebagai upaya pemerintah menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru yang memberikan nilai tambah bagi daerah.

"Pembangunan jalan dan jembatan di Pulau Larat, Yamdema dan Selaru akan terus kami kerjakan secara bertahap. Tahun 2018 dari 226 km jalan, sepanjang 179 km atau 79 persen kondisinya mantap," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melalui siaran pers. 

Selain pembangunan jalan, selesainya pembangunan Jembatan Leta Oar Ralan sebagai penghubung Pulau Yamdena dan Pulau Larat menjadi bagian penting bagi kelancaran konektivitas karena akan memangkas waktu tempuh dan biaya logistik kedua Pulau. Jembatan yang melintasi Laut Arafura

Sepanjang 323 meter, lebar 10 meter dengan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 123 miliar dan telah diresmikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Welem Duarko, salah seorang petani yang tinggal di Pulau Larat mengaku senang dengan perbaikan akses jalan di daerahnya. "Kebanyakan warga sekitar 80 persen merupakan petani, sebagian kecil lainnya menjadi nelayan, bertani kopra, sayuran, tanaman umbi umbian. Hasil panen kami jual ke Saumlaki, ibu kota kabupaten di Pulau Yamdena," ujarnya.

Pulau Yamdena merupakan pulau terbesar sekaligus bependuduk terbanyak di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Untuk mencapai peningkatan kondisi jalan nasional di ketiga pulau tersebut, dalam periode tahun 2016-2018 total anggaran yang dibelanjakan Kementerian PUPR sebesar Rp 417,35 miliar berupa penanganan jalan nasional mulai dari penanganan jalan long segmen, pembangunan jalan, preservasi rekonstruksi dan preservasi rehabilitasi jalan.

Pada 2019, akan dilaksanakan penanganan jalan nasional dengan anggaran sebesar Rp 110,65 miliar. Penanganan ini akan terbagi menjadi pelaksanaan preservasi rekonstruksi jalan nasional Pulau Larat dan Pulau Selaru sepanjang 10 km, preservasi rekonstruksi jalan nasional Pulau Yamdena sepanjang 8,80 km, pelaksanaan rekonstruksi jalan nasional di Pulau Larat – Lamdesar Timur sepanjang 10 km.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement