Senin 23 Aug 2021 18:02 WIB

Survei Fixpoll: Penanganan Covid tak Memuaskan

Mayoritas responden merasakan hidup semakin sulit di masa pandemi Covid.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Warga membeli paket sembako (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Warga membeli paket sembako (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei lembaga Fixpoll Indonesia menemukan bahwa mayoritas responden tak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi dalam penanganan Covid-19. Mayoritas responden merasakan hidup kian sulit di masa pandemi Covid-19.

"Sebanyak 37,8 persen responden menganggap kinerja pemerintah Presiden Jokowi dalam hal penanganan Covid-19 tidak memuaskan. Sedangkan responden yang puas di angka 33,4 persen," kata Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA, dalam paparan hasil survei pada Senin (23/8).

Baca Juga

Para responden menganggap kehadiran pandemi makin menambah beban ekonomi rumah tangga. Hanya 3,4 persen responden yang berpendapat sebaliknya. Kemudian 2,8 persen memilih tak menjawab/ tidak tahu.

"Total 77,4 persen responden menganggap kondisi ekonominya lebih buruk saat ini bila dibandingkan sebelum ada pandemi Covid-19," ujar Anas.

Atas dasar itulah, Fixpoll Indonesia turut menyurvei masalah apa yang terpenting untuk segera dicarikan solusinya oleh pemerintah pusat. Diantaranya mahalnya harga kebutuhan pokok (22,5 persen), kurangnya lapangan kerja (15,1 persen), korupsi (7 persen).

"Tapi mayoritas responden (39,6 persen) menilai ancaman Covid-19 yang paling penting dan harus diselesaikan," sebut Anas.

Diketahui, survei ini diselenggarakan pada 16-27 Juli 2021 dengan mengambil sampel dari 1.240 responden yang diklaim berasal dari seluruh provinsi. Tingkat toleransi kesalahan sebesar 2,89 persen. Adapun tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement