Rabu 02 Jan 2019 21:16 WIB

Satgas Tinombala Buru 10 Anggota MIT Pimpinan Ali Kalora

Polri menduga kelompok ini menguasai tiga senjata api.

Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Foto: Arif Satrio Nugroho/Republika
Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Tinombala TNI-Polri terus memburu 10 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Jumlah buronan ini merupakan informasi dari saksi mata kasus mutilasi warga yang dilakukan kelompok MIT.

"Jumlah mereka tidak banyak, hanya 10 orang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat dihubungi, Rabu (2/1).

Dedi mengatakan, diduga kelompok ini menguasai tiga senjata api yang terdiri dari dua laras panjang, satu senjata laras pendek rakitan dan sisanya senjata tajam. Saat ini Satgas Tinombala TNI-Polri memperluas daerah pengejaran terhadap kelompok tersebut.

"Satgas Tinombala sudah memiliki pola pengejaran, selain fokus di Poso, juga tentunya pelarian mereka di Parigi Moutong (Parimo) menjadi titik pengejaran satgas," ujar Dedi.

Selain itu, satgas juga mengerahkan tim Bina Masyarakat (Binmas) yang bekerjasama dengan elemen masyarakat untuk memberikan pencerahan, edukasi dan pendampingan agar warga Sulteng tidak merasa terancam dengan kelompok tersebut.

"Kami ingin memberikan jaminan keamanan khususnya untuk masyarakat di desa yang berbatasan dengan hutan. Kami lakukan penyekatan dalam rangka memotong jalur distribusi logistik, juga kerja sama dengan masyarakat untuk bisa memonitor lingkungan di sekitar kebun maupun ladang," kata Dedi.

Dedi mengatakan, situasi keamanan di Sulteng saat ini masih aman dan terkendali. "Secara umum (keamanan) bisa dikendalikan aparat dan situasi masih kondusif. Masyarakat dapat melaksanakan aktivitasnya sehari-hari baik berkebun, pergi ke ladang," kata Dedi.

Kelompok MIT kembali berulah dengan dugaan melakukan pembunuhan disertai mutilasi terhadap seorang warga Sulteng pada Minggu, 30 Desember 2018. Selain itu, kelompok ini juga menembak dua polisi yang tengah mengevakuasi jasad korban mutilasi tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement