Ahad 09 Dec 2018 07:48 WIB

LSM Ini Respons Temuan 11 Bangkai Hiu Tanpa Sirip

Keberadaan hiu di lautan akan mendorong lebih banyak ikan lain hidup di perairan.

Ilustrasi ikan hiu.
Foto: EPA/Helmut Fohringer
Ilustrasi ikan hiu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari lembaga Conservation International Indonesia, Abraham Sianipar, mengatakan perlu adanya pengawasan dan patroli ketat dari seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga kelestarian hiu dan menghindarkan ikan itu dari perburuan liar. Hal ini merespons penemuan 11 bangkai hiu tanpa sirip di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

"Lagi-lagi ini kita lihat sebagai pengingat walapun kita melihat ada peraturan perlindungan untuk spesies hiu dan pari di Kabupaten Raja Ampat, tetapi tentunya setelah ada peraturan ini harus diikuti oleh pengawasan dan patroli yang ketat," kata Abraham saat dihubungi Antara, Jakarta, Sabtu (8/12).

Sebelas bangkai hiu tanpa sirip yang terapung di atas sebuah rakit di perairan Kepulauan Pam Waigeo Barat di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Temuan ini menambah daftar kejadian yang tidak ramah terhadap kelestarian hewan itu. 

Padahal, keberadaan hiu di lautan juga akan mendorong lebih banyak ikan lain hidup di perairan. "Manfaat hiu itu jauh lebih besar saat mereka (hiu) hidup sebenarnya, sebagai aset pariwisata di Raja Ampat maupun juga hiu itu di laut. Hiu itu sebagai hewan yang menjaga ekositem laut. Kasarnya lebih banyak hiu di laut kita, maka ikan itu akan lebih banyak, dan itu ikan yang ekonomis penting dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber protein utama," ujarnya. 

Abraham mengatakan, manfaat hiu telah dirasakan, khususnya di daerah pariwisata yang masyarakatnya sudah maju. Apabila hiu dijaga secara hidup dan lestari di laut maka ikan itu akan memainkan perannya sebagai regulator di laut untuk menjaga biomassa ikan-ikan ekonomis penting dan juga sebagai aset pariwisata.

"Saat mereka (masyarakat) melihat manfaat itu, maka akan lebih tergerak untuk melindungi hewan-hewan ini karena kelompok hiu itu secara umum merupakan hewan yang laju pertumbuhan dan perkembangannya cukup rendah. Jadi, hampir semua jenis hiu rentan terhadap kepunahan, jadi dia tidak bisa bereproduksi cepat," katanya.

Abraham juga mengatakan pentingnya penyadartahuan bagi masyarakat luas Indonesia untuk berpartisipasi menjaga keberlanjutan hidup hiu di perairan. "Kita masih banyak pekerjaan rumah untuk penyadartahuan kepada masyarakat bahwa spesies hiu ini terancam punah dan sebenarnya saat mereka kita manfaatkan sebagaimana aset pariwisata itu bisa memberikan manfaat cukup besar dan berkelanjutan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement