REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi mengatakan negara-negara sahabat menyampaikan ucapan belangsungkawa atas tragedi pembunuhan pekerja Trans-Papua di Nduga oleh sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ucapan belansungkawa disampaikan saat menghadiri acara Bali Democracry Forum ke-11 di Nusa Dua, Bali.
Retno mengaku menerima ucapan belasungkawa dari berbagai negara peserta Bali Democracy Forum ke-11. Bahkan mereka mengharapkan agar ada investigasi secara seksama segera dilakukan untuk membawa para pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Selama pertemuan bilateral. Indonesia juga menerima ucapan belasungkawa dari berbagai negara," tutur mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu, di Bali Nusa Dua Conferensi Center (BNDCC), Bali, Kamis (6/12).
Selain itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sendiri juga turut menyoroti tragedi pembunuhan terhadap pembunuhan 31 pekerja proyek PT Istaka Karya, di Nduga, Papua. Kata Ratna pihaknya turut belasungkawa sekaligus mengecam pembunuhan yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpinan Egianus Kogoya, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Kita sangat mengecam dengan keras tindakan tersebut karena tindakan tersebut merupakan satu hal yang sangat tidak dapat diterima. Apalagi menyasar kepada innocent citizen',” jelasnya.
Sebelumnya, tim gabungan TNI Polri melakukan proses evakuasi korban penembakan Kamis (6/12) pagi ini. Selama proses evakuasi pun, tim gabungan masih melakukan baku tembak dengan kelompok bersenjata.