Selasa 04 Dec 2018 22:14 WIB

Polri Turut Berduka Meninggalnya 31 Pekerja di Papua

Prioritas Polri dan TNI saat ini adalah menyelamatkan korban.

Rep: Mabruroh/ Red: Karta Raharja Ucu
Anggota TNI dibantu warga mempersiapkan peti jenazah untuk korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wamena, Papua, Selasa (4/12/2018).
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Anggota TNI dibantu warga mempersiapkan peti jenazah untuk korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wamena, Papua, Selasa (4/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya 31 pekerja PT Istaka Karya yang tengah mengerjakan proyek pembangunan jalan di Kabupaten Nduga, Papua. Ke-31 pekerja tersebut meninggal diduga karena menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

“Peristiwa penembakan yang terjadi di Nduga kepada 31 pekerja proyek, kami sangat berduka,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Muhammad Iqbal di Jakarta Selatan, Selasa (4/12).

Iqbal menyayangkan para korban yang ingin membangun infrastruktur di Papua, justru menjadi korban penembakan sadis oleh KKB yang tidak bertanggungjawab. “Sangat disayangkan saudara-saudara kita yang meninggal. Padahal ingin membangun Papua, menyambungkan konektifitas dari wilayah a dan wilayah b, Kabupaten Nduga ke wilayah lain, untuk kepentingan publik. Ini diberondong, diduga (oleh) KKB hingga menyebabkan meninggal dunia,” kata dia.

Saat ini, kata Iqbal, prioritas Polri dan TNI adalah melakukan upaya-upaya penyelamatan korban. Karena diduga masih ada pekerja proyek yang selamat dari kejaran KKB tersebut.

“Kami belum tahu pasti di sana masih ada yang hidup atau tidak. Tapi yang jelas SOP kami melakukan upaya-upaya penyelamatan korban,” tuturnya.

Di sisi lain, proses evakuasi korban pun masih tengah diupayakan dilakukan hari ini. Serta pengejaran terhadap KKB masih terus dilakukan karena hingga kini petugas di lapangan masih belum bisa memastikan berapa jumlah pelaku yang telah mengabisi nyawa 31 orang pekerja proyek tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement